Sanaa (ANTARA News) - Kelompok-kelompok Palestina yang bersaing, Fatah dan Hamas, menandatangani sebuah perjanjian rekonsiliasi yang disponsori Yaman yang berjanji menghidupkan lagi perundingan langsung setelah permusuhan berbulan-bulan, namun perbedaan tetap ada menyangkut masa depan Jalur Gaza.
Reuters melaporkan, kedua kelompok tersebut mengadakan pertemuan lagi di Sanaa pada pagi hari setelah perundingan yang diluncurkan pekan lalu oleh Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh hampir runtuh beberapa kali.
"Kami, para utusan Fatah dan Hamas, menyetujui prakarsa Yaman sebagai kerangka kerja untuk memulai lagi dialog antara kedua gerakan tersebut untuk mengembalikan situasi Palestina ke keadaan sebelum insiden-insiden Gaza," demikian sebuah deklarasi yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut.
Deklarasi Sanaa itu, yang ditandatangani oleh perunding utama Hamas Moussa Abu Marzouk dan pejabat senior Fatah Azzam al-Ahmed, juga mengukuhkan "persatuan rakyat, wilayah dan pemerintah Palestina".(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008