Pekanbaru (ANTARA News) - Data mengenai jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Malaysia berbeda antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dengan Imigrasi Malaysia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pusat Promosi Pendidikan Malaysia (MEPC), sekaligus Atase Pendidikan Malaysia, Darsham Daud di Pekanbaru, Minggu. Darsham menyebutkan, berdasarkan data Imigrasi Malaysia memperlihatkan jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di negeri Jiran tersebut sebanyak 8.382 orang per Februari 2008. Sedangkan menurut data KBRI di Malaysia sebanyak 13.000 orang. Namun demikian ia mengatakan bahwa meskipun ada perbedaan pemerintah Malaysia tetap mengacu kepada data di Imigrasi mengenai jumlah pelajar Indonesia di Malaysia. "Kami tetap mengacu kepada data yang ada di Imigrasi. Namun demikian data di KBRI tetap kami gunakan sebagai perbandingan," katanya. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti mengenai penyebab perbedaan tersebut. Hanya saja pihak imigrasi berasumsi memperoleh data berdasarkan visa pelajar yang masuk ke Malaysia. Sedangkan pihak KBRI menurut Darsham beragumen bahwa data yang dimiliki berasal dari laporan pelajar Indonesia di Malaysia. "Berdasarkan prosedur yang berlaku setiap ada pelajar yang ingin melanjutkan studi di Malaysia harus melapor pada KBRI," katanya. Namun demikian ia memperkirakan perbedaan terjadi karena data yang dimiliki oleh Imigrasi hanya berdasarkan visa yang masuk. "Visa tersebut diperoleh dari pelajar Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan mulai dari jenjang D-3 hingga S-3," katanya. Sedangkan, KBRI, menuru dia, mendapatkan data pelajar Indonesia di Malaysia mulai dari jenjang SD hingga S3. "Mungkin saja hal tersebut yang membuat data KBRI lebih banyak dibanding data imigrasi. Tapi saya tidak tahu secara pasti mengapa perbedaan tersebut bisa terjadi. Selama itu belum menimbulkan masalah," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008