Banjarnegara (ANTARA News) - Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Sutarto Alimoeso, mengatakan Indonesia saat ini sudah swasembada beras karena produksi pada 2007 saja sudah kelebihan 1 juta ton. "Indonesia saat ini sebenarnya sudah swasembada beras karena produksi pada tahun 2007 saja kita sudah kelebihan 1 juta ton beras," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu. Terkait dengan hal itu, sambung dirjen, produksi padi nasional pada tahun 2008 diharapkan mencapai 61 juta ton atau lebih tinggi 5 persen dibanding tahun 2007. Dengan kondisi demikian, dia optimis tahun ini pemerintah tidak akan impor beras lantaran dalam pengadaan beras tahun 2007, Indonesia mengalami kelebihan 1 juta ton beras dan Bulog sudah mampu menyerap produksi dalam negeri sebanyak 1,6 juta ton. "Kita harapkan, Bulog bisa menyerap lebih banyak lagi kalau hal itu dilakukan dengan baik," katanya. Dia mengharapkan adanya kelebihan sekitar 2 juta ton dalam pengadaan beras tahun 2008. Terkait dengan tingginya harga pangan saat ini, dia mengatakan hal itu justru perlu diinformasikan kepada masyarakat, khususnya petani, agar mereka bisa lebih bergairah. "Produktivitas kita masih di bawah kemampuan varietas itu sendiri. Produktivitas kita baru 4,7 ton/ha, sebenarnya diperkirakan bisa mencapai 6-7 ton/ha," katanya. Ia mengimbau Bulog untuk segera melakukan penyerapan gabah atau beras petani karena pemerintah telah memberikan bantuan kepada Bulog untuk Unit Pengolahan Gabah dan Beras (UPGB). Mengenai kondisi pertanian yang mengalami puso akibat banjir, dia mengatakan hingga saat ini luas tanaman padi yang dilaporkan mengalami puso sekitar 96 ribu hektar dan telah ditanam kembali. Menurut dia, kondisi banjir yang paling parah terjadi pada akhir tahun 2007 lalu sehingga petani mengalami pengunduran waktu tanam. "Artinya, persoalan yang dihadapi petani akibat banjir adalah mundurnya waktu tanam," katanya. Untuk itu, tambahnya, pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten memberikan bantuan benih dan pupuk agar mereka bisa tanam sehingga diharapkan tidak mengganggu produksi padi secara nasional.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008