"Mulai Agustus, keluarga kurang mampu tidak lagi menerima bantuan beras sejahtera yang disalurkan Bulog tapi sudah diganti dengan e-warung," kata Tadjudin Sainkadir di Tahuna, Selasa.
Dengan diberlakukan e-warung, Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah tidak lagi menerima bantuan beras prasejahtera (Rastra).
Bantuan untuk keluarga sasaran, kata dia, dialihkan dalam bentuk bantuan non tunai yang disebut e-warung.
Dia katakan, setiap kampung di Sangihe harus memiliki warung elektronik untuk melakukan transaksi bantuan non tunai. “Mulai bulan Agustus, kita sudah tidak lagi mendistribusikan Rastra. Karena telah dialihkan menjadi bantuan non tunai,” katanya.
Penggantian Rastra ke bantuan non tunai selain efektif dan efisien karena sudah tidak lagi menunggu distribusi dari pihak Bulog. Juga tak ada lagi oknum yang memainkan Rastra untuk keuntungan sendiri. “Nanti akan disosialisasikan kepada masyarakat seperti apa mekanisme bantuan non tunai. Termasuk penggunaannya lewat warung elektronik,” kata Sainkadir.
Sementara untuk mekanisme bantuan non tunai, menurut dia, setiap rumah tangga sasaran nantinya akan diberikan kartu khusus untuk dibelanjakan pada warung elektronik yang telah disiapkan.
Barang yang dibelanjakan adalah beras dan telur, dengan batas jumlah yang dibelanjakan Rp 110 ribu per bulan. “Untuk bantuan non tunai tidak hanya beras. Tapi disediakan juga telur. Tergantung warga pemilik kartu e-warung apa yang dibutuhkan,” katanya.
Terkait ketersediaan warung elektronik, menurut Sainkadir, akan disiapkan oleh bank BRI sebagai bank penyalur. "Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan menyeleksi atau menunjuk siapa pengelola warung elektronik tersebut," kata dia.*
Baca juga: Kulon Progo akan perbarui data penerima BPNT
Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019