Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, akan membiayai putra daerah yang ingin melanjutkan pendidikan ke fakultas kedokteran dengan konsentrasi spesialis bedah saraf.

"Tujuannya agar Kotawaringin Timur memiliki dokter spesialis bedah saraf sendiri untuk melayani masyarakat di daerah ini. Kalau mendatangkan dari luar daerah, nanti mereka pindah lagi padahal sangat dibutuhkan di sini," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor di Sampit, Selasa.

Saat ini RSUD dr Murjani Sampit belum memiliki dokter spesialis bedah saraf. Dampaknya, jika ada pasien yang membutuhkan penanganan khusus bedah saraf maka harus dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya atau ke rumah sakit di provinsi lain.

Berdasarkan informasi, saat ini baru ada 171 orang dokter spesialis bedah saraf di Indonesia. Kalimantan Tengah baru memiliki satu orang dokter spesialis bedah saraf yaitu di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bertekad membuka layanan bedah saraf di RSUD dr Murjani Sampit setelah gedung baru di rumah sakit itu rampung pada 2020.

Untuk melayani pasien, rencananya akan dijalin kerjasama dengan RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Namun untuk jangka panjang, pemerintah kabupaten akan membiayai putra daerah ini untuk kuliah kedokteran menjadi spesialis bedah saraf.

Untuk mewujudkan rencana itu, rencananya akan dilakukan penandatangan nota kesepahaman atau 'memorandum of understanding' (MoU) dengan Universitas Gajah Mada pada akhir Agustus nanti. Pemerintah daerah akan membiayai secara penuh putra daerah atau penduduk dari daerah ini yang akan kuliah di Fakultas Kedokteran hingga menjadi dokter spesialis bedah saraf.

Nantinya akan ada seleksi untuk memilih peserta yang akan dibiayai kuliah menjadi dokter spesialis bedah saraf tersebut. Rencananya setiap tahun akan dikirim dua orang untuk mengikuti program tersebut.

Halikinnor yang juga ketua Tim Anggaran mengatakan, rencana itu didukung DPRD setempat sehingga diyakini bisa diwujudkan. Kebijakan ini merupakan yang pertama di Kalimantan Tengah.

"Biaya kuliahnya kan pasti sangat mahal, makanya kita kuliahkan putra daerah kita sendiri sehingga nanti mereka kembali mengabdi ke Kotawaringin Timur. Kita ikat mereka dengan pembiayaan kuliah tersebut. Ini semata-mata demi kepentingan masyarakat juga," ujar Halikinnor.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus berupaya meningkatkan kualitas dan melakukan pemerataan pelayanan kesehatan. Fasilitas dan pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit terus ditingkatkan. Tunjangan dokter juga dinaikkan dengan harapan mereka betah dan bekerja lebih optimal melayani masyarakat.

Baca juga: Tiga puskesmas Kotawaringin Timur belum miliki dokter

Baca juga: Puskesmas di Kotim diperintahkan cari penderita gizi buruk

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019