Banda Aceh (ANTARA) - Persiraja menyatakan siap menjaga reputasi jago kandang ketika menjamu tamunya Blitar United dalam laga lanjutan Liga 2 Wilayah Barat di Stadion H Dimurthala Banda Aceh, Selasa (23/7).
Asisten Pelatih Persiraja Akhyar Ilyas di Banda Aceh, Selasa, mengatakan para pemain siap menampilkan permainan terbaik dan tidak ingin kehilangan poin dalam pertandingan,
"Kemenangan 1-0 menjamu Persita Tangerang beberapa hari lalu menjadi pemicu semangat melawan Blitar United. Kelemahan dalam pertandingan tersebut sudah dievaluasi agar tidak terulang," kata Akhyar Ilyas.
Persiraja Banda Aceh sudah melakoni enam pertandingan kompetisi Liga 2 Wilayah Barat. Dari enam pertandingan, lima diantaranya dimenangi Persiraja dan satu kali kalah.
Untuk pertandingan kandang, Persiraja sudah melakoninya dengan meraih semua kemenangan. Laga kandang pertama menjamu Perserang, Serang Banten dengan kemenangan 2-1.
Kemudian, menjamu Cilegon United, juga dengan skor 2-1 serta melawan Persita Tangerang dengan skor tipis 1-0. Dengan lima kemenangan tersebut, Persiraja masih bercokol di puncak klasemen Liga 2 Wilaya Barat.
Terkait dengan pemain, Akhyar Ilyas menyebutkan semua pemain dalam kondisi fit, termasuk penyerang Persiraja Irvan Yunus yang pada pertandingan sebelumnya tidak bisa dimainkan karena akumulasi kartu.
"Semua pemain siap tampil, termasuk Agus Hendra yang sebelumnya cedera, sudah bisa dimainkan. Namun, siapa yang akan dimainkan tergantung pelatih nanti," kata Akhyar Ilyas.
Sementara itu, Pelatih Blitar United Liestiadi mengaku tidak menargetkan anak asuhnya meraih poin penuh. Dalam laga melawan Persiraja, Blitar United hanya berharap satu poin atau bermain imbang.
"Kami hanya berharap permainan berlangsung 'fairplay' dan wasit yang memimpin benar-benar adil. Tidak seperti pertandingan sebelumnya, kami selalu dirugikan," ungkap Liestiadi.
Liestiadi mencontohkan pertandingan di Medan, saat dijamu PSMS, pemain Blitar United patah hidung setelah disikut pemain lawan dan dibiarkan wasit. Begitu juga beberapa pemain lainnya yang dihajar pemain lawan, juga dibiarkan oleh wasit.
"Kami berharap kejadian di pertandingan sebelumnya tidak terulang di Aceh. Kami tidak ingin mengambinghitamkan siapa-siapa, tetapi sepak bola Indonesia akan tetap primitif kalau seperti ini terus," pungkas Liestiadi.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019