"Jamaah tersebut sudah sampai dan menginap di Mekah rumah no.111 dan 112, samping terminal Jumarat, atau sekitar 500 meter dari Jumarat," kata Pranata Humas ahli Kanwil Kemenag Riau, Vethria Rahmi di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Vethria Rahmi, kloter 18 terdiri atas 209 orang laki laki dan 240 orang wanita, dan empat orang di antaranya menggunakan kursi roda.
Baca juga: Jamaah haji rawan terpisah dari rombongan karena keletihan
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan yang diterima dari Ketua Kloter 2 BTH Dr. Rialis jamaah kloter 18 BTH mulai melaksanakan tawaf sekitar pukul 11.00 WAS atau pukul 03.00 dini hari WIB, Selasa (23/7).
Ibadah tawaf itu selesai dijalankan pada pukul 02.00 WAS atau sekitar pukul 06.00 Selasa pagi, dan tercatat seorang yakni Amir bin Abdul Aziz (berasal dari Rambah Hilir Rohil) dirawat dan belum bisa melaksanakan rangkai ibadah haji seperti umrah.
DR. Rialis Muhammad Shaleh menyebutkan, TPHI sempat mengantarkan beberapa orang yang beresiko tinggi untuk melaksanakan tawaf didampingi juga TKHI Kloter BTH 02 Widodo Lasmijan Jafar.
Baca juga: Kota Mekkah mulai "dibanjiri" jamaah Indonesia
"Kami membawa jamaah beresiko tinggi dengan mencoba menggunakan car outometic atau scooter di lantai dengan biaya 200 rial untuk paket tawaf sai," katanya.
Ia menilai hal ini terlalu awam bagi jamaah Indonesia namun bagi jamaah Arab Saudi dan Malaysia itu sudah sangat biasa menggunakan mobil tersebut.
"Saya juga ingin coba memakainya bersama jamaah yang beresiko tersebut dengan satu putaran tawaf, dan itu memakan waktu 10 menit saja dengan kecepatan rendah," katanya.
Baca juga: Imam Masjidil Haram sebut jamaah Indonesia rombongan yang terpuji
Tawaf dengan scooter ini, katanya lagi, menjadi hal yang baru bagi JCH tahun 2019 dan memang JCH Indonesia belum begitu mengenal kendaraan ini.
Sementara itu kloter 19 BTH saat ini masih dalam perjalanan dengan pesawat menuju ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah sejak diterbangkan pada pukul 10.05 WIB dengan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5221.
Pewarta: Frislidia
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019