Jakarta (ANTARA News) - Perkumpulan Gubernur Bank Sentral negara-negara Asia Pasifik (Seacen) menggelar konferensi ke-43 dan pertemuan tahunan ke-27 di gedung Bank Indonesia, Jakarta, mulai Jumat (21/3) hingga Minggu (23/3), dan tema yang diusung adalah ketahanan ekonomi. Tema "Financial Deepening to Support Monetary Stability and Sustainable Economic Growth" dipilih sebagai langkah fundamental yang harus diambil untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dalam menghadapi gejolak aliran modal yang sulit dihindari di tengah maraknya integrasi pasar keuangan dewasa ini, demikian seperti dikutip dari siaran pers Bank Indonesia yang diterima ANTARA News, Jumat. Upaya pendalaman pasar keuangan yang dipercaya mempunyai dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, diversifikasi resiko, dan peningkatan pasar perlu dilakukan dengan hati-hati, dengan memperhitungkan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap aliran modal dan tekanan inflasi serta formulasi kebijakan moneter. "Kerja sama antar bank sentral di kawasan seperti Seacen ini merupakan piranti kebijakan yang penting bagi otoritas moneter dalam memperkuat upaya mempertahankan kestabilan makro ekonomi," kata Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah saat memberikan kata sambutan pertemuan. Ia melanjutkan, "dengan semakin tingginya tingkat integrasi global terutama di pasar keuangan, tidak bisa dipungkiri bahwa meningkatkan ketahanan perekonomian domestik merupakan pilar utama untuk mengantisipasi gejolak eksternal yang terjadi." Pertemuan yang dihadiri oleh 16 pemimpin bank sentral/otoritas moneter anggota Seacen, di antaranya Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Sri Lanka, dan Korea itu dibuka secara resmi oleh Menko Perekonomian Boediono. Selain para anggota Seacen, pertemuan juga dihadiri oleh dua bank sentral yang menjadi pengamat, yakni Bank of Lao dan National Reserve Bank of Tonga. Seacen dengan anggotanya di kawasan Asia Pasifik merupakan kelompok negara dengan karakteristik ekonomi yang sangat beragam. Beberapa anggota seperti Singapura, Korea, Malaysia, dan Thailand mempunyai pasar keuangan yang lebih maju dibandingkan dengan anggota yang lain. Namun keragaman ini merupakan suatu kekayaan bagi Seacen, sehingga sesama anggota dapat saling meminjam pengalaman/keahlian mereka demi peningkatan kinerja kawasan. Semangat "berbagi" ini kemudian diwujudkan melalui adanya kegiatan pendidikan, pelatihan, peningkatan kompetensi SMD di bank-bank sentral. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008