Kalau yang 26 kereta kami kirim sekarang, ditarget sudah bisa dipakai oleh mereka (Bangladesh) pada momen Idul Adha 2019, dan itu keinginan merekaSurabaya (ANTARA) - PT INKA (Persero) mengirimkan sebanyak 26 gerbong kereta api ke Chittagong Port, Bangladesh, sebagai bagian dari lanjutan kerja sama ekspor ke negara itu dari total pesanan 250 gerbong melalui Terminal Jamrud II, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro di Surabaya, Selasa mengatakan sebanyak 26 kereta tersebut dijadwalkan tiba di Chittagong Port, Bangladesh pada awal Agustus 2019
Pengiriman kali ini, merupakan bagian dari pengiriman kereta untuk tipe "meter gauge" (MG) dengan jumlah total pesanan 200 kereta, sisanya 174 ditarget dikirim sebelum akhir tahun 2019.
Sebelumnya, untuk 50 kereta yang telah dikirim pada Januari 2019 adalah tipe broad gauge (BG).
"Kalau yang 26 kereta kami kirim sekarang, ditarget sudah bisa dipakai oleh mereka (Bangladesh) pada momen Idul Adha 2019, dan itu keinginan mereka," katanya.
Sementara itu, perbedaan tipe BG dan kereta MG terletak pada lebar track (track gauge) yang digunakan, untuk kereta tipe BG digunakan pada track dengan lebar 1.676 mm sedangkan kereta tipe MG digunakan pada track dengan lebar 1.000 mm.
Masing-masing tipe akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik yang menggunakan air conditioned (AC) maupun non-AC, yakni WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit), dan WECDR (kereta makan).
Sebelumnya, pesanan 250 kereta penumpang tersebut merupakan hasil tender yang dimenangkan PT INKA (Persero) pada tahun 2017 dengan nilai kontrak sebesar 100,89 juta dolar AS.
Pada tahun 2016, PT INKA (Persero) juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar 72,39 juta dolar AS dan 50 kereta ke Bangladesh pada tahun 2006 dengan nilai kontrak sebesar 13,8 juta dolar AS.
Baca juga: Kontribusi Indonesia bagi sektor transportasi Bangladesh
Baca juga: Kereta api buatan INKA beroperasi di jalur antarkota Bangladesh
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019