nanti bisa saja di tengah melalui reshuffle kabinet
Jakarta (ANTARA) - Tingginya resistensi partai dan kelompok pendukung Jokowi atas bergabungnya partai oposisi ke dalam pemerintahan, dipercaya akan menyebabkan Jokowi mengambil jalan lebih halus.
Menurut analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Selasa, Jokowi kemungkinan besar akan memasukkan partai oposisi ke kabinet di tengah jalan.
"Jokowi mungkin akan mengambil jalan lebih soft yaitu memasukkan anggota partai oposisi masuk di kabinet nanti setelah reshuffle," kata Pangi.
Baca juga: Muhaimin Iskandar: ego masing-masing parpol koalisi kami dinomorduakan
Pangi memandang resistensi atas wacana bergabungnya partai oposisi pendukung Prabowo ke dalam kabinet memang cukup tinggi. Reshuffle kabinet menurutnya, salah satu jalan Jokowi untuk tetap dapat merangkul oposisi.
"Salah satu cara Jokowi tetap merangkul parpol oposisi, namun tidak masuk dari awal kabinet dibentuk, nanti bisa saja di tengah melalui reshuffle kabinet," terangnya.
Sejauh ini Jokowi menyatakan telah memiliki daftar nama-nama calon menteri yang akan membantunya di pemerintahan periode kedua.
Baca juga: Politisi PKB sebut Lukman Hakim gagal jalankan tugas
Menurut Jokowi, menteri pemerintahannya akan terdiri dari kalangan politik dan profesional. Komposisinya menurut dia tidak akan berbeda jauh, yakni 60:40, atau 50:50.
Jokowi juga akan membuka kesempatan hadirnya sosok menteri muda yang berusia 20-25 tahun atau 30 tahun, dengan tetap memastikan kapabilitas dan kompetensi menteri tersebut nantinya.
Baca juga: AHY: saya tidak ingin berandai-andai terkait isu menteri
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019