Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengakui, hingga saat ini belum ada pengusaha terutama dari perusahaan multinasional (MNC) yang berminat mendanai riset atau penelitian sektor pertanian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian. Ketika membuka Agrinex Expo 2008 di JCC, Jakarta, Jumat, Menteri menyatakan, di negara-negara lain seperti Brasil, badan penelitian dan pengembangan pertanian yang merupakan milik pemerintah banyak didanai perusahaan multinasional. "Di Indonesia belum ada MNC yang mendanai (Badan) litbang pertanian. Yang ada mereka hanya ingin memanfaatkan hasil risetnya," katanya mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan membuka kegiatan pameran pembangunan pertanian tersebut. Anton menegaskan, dengan kondisi pertanian di Indonesia saat ini dimana luas lahan hanya 20 juta hektar (ha) serta jumlah petani mencapai 25 juta sangat sulit untuk meningkatkan produksi pertanian tanpa peran serta teknologi. Menurut dia, dengan lahan pertanian yang tidak begitu luas maka tidak lagi memungkinkan melakukan usaha pertanian dengan membuka lahan baru sehingga yang diperlukan adalah optimalisasi lahan yang ada. Selain itu, tambahnya, pengembangan sektor pertanian ke depan harus terfokus pada komoditas-komoditas tertentu yang memang benar-benar memiliki unggulan dan sesuai dikembangkan di Indonesia. "Oleh karena itu riset, sekali lagi riset, sangat penting untuk mengembangkan sektor pertanian di tanah air pada masa mendatang," katanya. Selain itu tambahnya, pembangunan pertanian di Indonesia tidak bisa lagi berkiblat pada negara-negara yang memiliki lahan pertanian luas seperti Brasil, Argentina, AS maupun Australia yang menerapkan model estate atau hamparan luas untuk satu komoditas karena lahan di sana memungkinkannya. Indonesia seharusnya mencontoh pertanian di Jepang, Taiwan, Korea atau Israel yang maju sektor pertaniannya karena menerapkan nilai tambah dan mutu serta kegiatan riset yang unggul meskipun lahan sempit. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008