Kuala Kurun (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak seluruh masyarakat Dayak di berbagai penjuru dunia untuk bersatu padu, mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak.
"125 tahun lalu di Desa Tumbang Anoi dilaksanakan perdamaian masyarakat Dayak. Waktu itu tidak ada mobil seperti sekarang, namun mereka datang dengan penuh semangat, keinginan dan harapan agar Dayak bersatu," kata Sugianto di Desa Tumbang Anoi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, Selasa.
Saat ini masyarakat Dayak dari berbagai penjuru kembali berkumpul di Desa Tumbang Anoi. Tujuannya adalah agar masyarakat Dayak dapat bersatu, bahu membahu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak.
Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini berharap seminar dan ekspedisi napak tilas dapat menghasilkan suatu keputusan bersama, keputusan yang akan mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak.
"Kita berkumpul disini harus menghasilkan suatu cita-cita yang besar bagi masyarakat, untuk mengangkat harkat dan martabat orang Dayak. Bukan hanya datang tamasya, melihat Tumbang Anoi dan Kalimantan Tengah," paparnya.
Ketua Panitia Seminar Internasional dan Ekspedisi Napak Tilas Damai 1894 Dagut H Djunas mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan hingga 24 Juli 2019 ini bertujuan untuk mempersatukan masyarakat Dayak di Indonesia, Malaysia, Brunei DarusSalam, dan lainnya.
"Yang hadir pada kegiatan ini berjumlah ribuan, berasal dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kamilantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, bahkan Malaysia dan Brunei Darussalam," katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menguatkan kembali semangat persatuan dan kesatuan masyarakat Dayak dari berbagai penjuru, sehingga masyarakat Dayak tidak terpinggir, tersingkir, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Bupati Gumas Jaya S Monong mengucapkan selamat datang kepada para tamu. Selaku tuan rumah, Kabupaten Gumas bangga kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat Dayak dari berbagai penjuru dunia.
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. Mohon maaf atas segala kekurangan dan jika ada hal-hal yang kurang berkenan," demikian Jaya.
Pewarta: Kasriadi/Chandra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019