Kandahar (ANTARA News) - Tentara NATO menembak polisi Afgan dalam ronda Malam Tahun Baru, menewaskan satu dan melukai satu lagi dalam kemungkinan salah mengenali, kata polisi pada Kamis.
Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO mengakui terjadi peristiwa di kota Lashkar Gah, Afganistan selatan, dan mengatakan dengan menyelidikinya.
Polisi meronda laun-alun utama kota itu, ibukota propinsi bergolak Helmand, menjelang perayaan Tahun Baru Afgan pada Kamis, kata kepala polisi daerah Jenderal Mohammad Hussain Andiwal kepada kantor berita Prancis AFP.
Pasukan ISAF, yang lewat pada sekitar tengah malam, menembak dan menewaskan satu serta melukai satu lagi, katanya.
"Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan ini, karena polisi memakai seragam dan mereka bergerak di dekat kendaraan polisi," katanya.
ISAF mengetahui kejadian di daerah itu, yang mengakibatkan korban luka, kata jurubicara, Komandan Skadron Peter Darling, "Kejadian itu diselidiki dan rincian lebih lanjut akan diumumkan."
Terjadi sejumlah "salah tembak" di antara pasukan berbeda Afgan dan asing, yang bekerja untuk menumpas pemberontakan pimpinan pejuang gerakan Taliban, yang digulingkan dari pemerintah pada 2001.
Tentara gabungan pimpinan Amerika Serikat menewaskan tiga pria, dua anak-anak dan satu wanita dalam serangan di Afganistan tenggara, kata pejabat propinsi dan warga desa pada Rabu.
Mereka menyatakan korban dari keluarga dua bersaudara, semua warga, tapi tentara Amerika Serikat menyatakan kedua bersaudara itu terlibat dalam pemboman dengan menggunakan bom rakitan.
Korban di kalangan warga merupakan masalah peka, karena merusak dukungan masyarakat pada kehadiran tentara asing dan pemerintah dukungan Barat Presiden Hamid Karzai.
"Kami akan ikut jihad" dan "Matilah Bush!" kata teriakan warga desa Muqibel di propinsi Khost, tempat peristiwa itu terjadi malam sebelumnya.
Tentara asing menyerang dua rumah berdekatan milik dua bersaudara dan menewaskan tiga pria, dua anak-anak dan satu wanita dari kedua bersaudara itu, kata gubernur Gul Qasim.
Korban anak-anak itu, dua anak laki-laki berusia tidak lebih dari 10 tahun, mendapat luka peluru pada kepala dan dada, kata saksi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008