Pasar hanya menunggu apa yang dikatakan Draghi tentang kebijakan
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS dan euro sedikit berubah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang menunggu keputusan Federal Reserve (Fed) AS dan Bank Sentral Eropa (ECB) tentang seberapa banyak dan seberapa cepat mereka dapat menurunkan suku bunga, dimulai dengan ECB pada Kamis (25/7/2019).
Pedagang melihat kemungkinan 46 persen bahwa pembuat kebijakan Eropa akan menurunkan suku bunga deposito utama sebesar 10 basis poin hingga -0,50 basis poin untuk memerangi risiko dari ketegangan perdagangan global dan inflasi regional yang lemah, berdasarkan pasar-pasar suku bunga lokal.
"Pasar hanya menunggu apa yang dikatakan Draghi tentang kebijakan," kata Brendan McKenna, ahli strategi mata uang di Wells Fargo Securities, merujuk pada Presiden ECB Mario Draghi.
Meningkatnya peluang suku bunga Eropa meluncur lebih dalam ke wilayah negatif menekan euro lebih rendah terhadap dolar AS dan mendorong franc Swiss ke tertinggi dua tahun terhadap mata uang tunggal.
Greenback telah terhambat oleh spekulasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memangkas suku bunga AS untuk pertama kalinya dalam satu dekade, juga sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan global dan inflasi yang lemah. Data yang diterbitkan pada Jumat (19/7/2019) menunjukkan spekulan memutar kembali posisi bullish bersih mereka dalam dolar terhadap mata uang G10 lainnya ke level terendah dalam setahun.
Pada akhir perdagangan AS, euro sedikit berubah di 1,1212 dolar AS, rebound dari terendah sesi 1,1207 dolar AS.
Dolar AS bergerak lebih rendah sejalan dengan imbal hasil AS. Surat utang negara AS bertenor dua tahun tergelincir ke 1,801 persen pada Senin pagi (22/7/2019), yang berada di bawah kisaran target Fed saat ini sebesar 2,25-2,50 persen pada suku bunga jangka pendek.
Indeks yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang sedikit lebih tinggi di 97,241.
Ekspektasi pasar untuk Federal Reserve menurunkan suku bunga pada Juli adalah 100 persen, menurut alat FedWatch CME Group Senin malam (22/7/2019), dengan investor memperhitungkan peluang sekitar 23 persen bank sentral AS dapat menurunkan kisaran suku bunganya setengah poin, dibandingkan dengan 24 persen pada Jumat malam (19/7/2019).
"Sepertinya mereka tidak akan terlalu agresif dengan penurunan minggu depan," kata McKenna. “Ini lebih merupakan pemotongan jaminan dan bukan awal dari siklus pelonggaran yang berkepanjangan. Ekonomi AS masih cukup kuat. "
Suku bunga berjangka telah menguat pada Kamis (18/7/2019) dengan peluang yang dirasakan untuk penurunan suku bunga setengah poin melonjak menjadi 71 persen setelah pidato dovish oleh Presiden Fed New York John Williams. Taruhan itu mereda setelah juru bicara Fed mengklarifikasi bahwa pernyataan itu tidak merujuk pada "tindakan kebijakan potensial."
Pada Senin (22/7/2019) yen tidak bergerak banyak, di 107,88 terhadap dolar AS dan 120,95 yen terhadap euro, setelah Gubernur Bank of Japan (Bank Sentral Jepang) Haruhiko Kuroda mengatakan bank sentral akan memantau dampak dari meningkatnya ketidakpastian global.
Franc Swiss turun ke 1,0999 franc per euro pada Senin pagi (22/7/2019), yang merupakan level terkuat terhadap mata uang bersama sejak Juli 2017. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga emas terus naik, investor parkir modal di aset yang aman
Baca juga: Rupiah melemah dekati Rp14.000, pasar tunggu kebijakan bank sentral
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019