Jambi (ANTARA News) - Sunaryo, lifter nasional asal Jambi, yang dipersiapkan untuk mewakili daerahnya di kejuaraan PON XVII Kaltim, kini terlibat kasus narkoba dan tengah mempertanggungjawabkan keterlibatannya di Kepolisian setempat.
Terkait penangkapan Sunaryo pada Rabu (19/3) itu, KONI Jambi memutuskan mencoret Sunaryo dari daftar kontingen PON, kata Ketua Harian KONI Jambi, Ir Nasrun Arbain, Kamis.
Selain Sunaryo yang dicoret dari daftar kontingen Jambi untuk PON XVII adalah atlet cabang menembak di nomor beregu berburu, Andreas, yang juga tersandung hukum dalam kasus pemasokan senjata api ilegal di Jakarta.
Andreas akhir pekan lalu ditangkap Polda Merto Jaya dan Mabes Polri karena diduga terlibat pemasokan senjata ilegal di Indonesia dan kini atlet menembak Jambi tersebut ditahan di Mabes Polri dan juga sedang menjalani proses hukum.
Kedua atlet berprestasi peraih medali emas dan perak pada babak prakualifikasi PON lalu itu, terpaksa harus dicoret dari daftar kontingen Jambi karena telibat dan tersandung hukum.
"KONI Jambi tidak akan mentolerir atletnya yang terlibat hukum seperti Sunaryo dalam kasus narkoba dan Andreas pemasokan senjata ilegal," tegas Nasrun.
Pengurus KONI Jambi sangat menyayangkan kasus yang menimpa dua atlet senior yang semestinya menjadi panutan atlet muda lainnya malah melanggar dan memberikan contoh yang tidak baik.
Selain itu KONI juga tidak akan mengurusi kedua atlet yang bermasalah hukum tersebut karena perbuatan mereka maka merekalah yang bertanggung jawab atas perbuatannya.
Terjadinya dua kasus tersebut, tidak berpengaruh besar terhadap persiapan Kontingen Jambi yang sedang menjalani Pelatda untuk menghadapi PON XVII, 6 hingga 17 Juli 2008 di Kalimantan Timur.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008