Hal ini disadari dua orang anggota Indonesia Saxophonist Indonesia, Fauzan dan Ryan. Bagi keduanya, di tempat ini bisa bebas berlatih alat musik saxophone dan tanpa harus cemas suara alat musik mengganggu orang lain.
"Di sini luas, jauh juga dari rumah orang, jadi gak ada yang komplain," kata Ryan saat ditemui di Taman Suropati, Jakarta, pada Senin malam.
Baca juga: Pemecahan rekor dunia meniup saxophone di Prambanan
Ketika ditemui, mereka hanya berlatih berdua. Namun dari penuturan Fauzan, biasanya jumlah orang yang berlatih saxophone bisa mencapai 20 orang.
Taman Suropati dibuka 24 jam dan tidak memiliki pagar keliling, maka para pengunjung dapat dengan mudah datang dan berkegiatan, termasuk para pemusik yang ingin berlatih.
"Kalau saya baru dari jam 21.00 tadi, kalau Mas Ryan mah sudah dari sekitar jam 19.00," kata Fauzan, yang merupakan warga Depok, Jawa Barat.
Para anggota komunitas saxophone ini juga tidak membatasi jam latihan bermain alat musik. Menurut Ryan, biasanya berlatih bersama hingga sekitar pukul 02.00 WIB.
Baca juga: "O Sole Mio" padukan angklung dan saxophone mukau warga Italia
Saat ditanya perbandingan dengan taman lain di Jakarta, Ryan dan Fauzan menilai untuk saat ini Taman Suropati adalah yang paling ideal untuk bermusik di luar ruangan.
"Sejauh ini di sini sih yang paling pas. Kalau di Taman Menteng misalnya, itu kan lebih buat olahraga. Lebih gelap juga kalau malam," tutur Fauzan.
Selain para peniup saxophone, komunitas lain yang kerap berkegiatan di Taman Suropati adalah para penggesek biola yang tergabung dalam Violin Lovers. Namun karena anggotanya sebagai pelajar sekolah sehingga kegiatan Violin Lovers dilakukan pada Minggu pagi.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2019