"Supaya dapat juga berperan membangun narasi kebangsaan, keberagaman, dan cinta tanah air," kata Ma'ruf Amin dikutip Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin.
Baca juga: FKUB Pekalongan ajak masyarakat hindari paham radikal
Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius
Baca juga: Tjahjo: Potensi radikalisme kaum terdidik harus segera diselesaikan
Yaqut bersama sejumlah pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor berkunjung ke kediaman Ma'ruf Amin pada Senin sore.
Menurut Ma'ruf Amin, radikalisme agama menjadi pekerjaan rumah saat ini yang jika tidak dibendung akan mengancam keutuhan NKRI.
Ma'ruf Amin meminta NU, termasuk di dalamnya Ansor dan Banser, untuk dapat terus menjadi benteng NKRI, khususnya dalam mengadang masifnya paham radikalisme agama.
"Ansor dapat menyiapkan konten dakwah tentang Islam yang ramah, dakwah yang teduh," ujar Yaqut menirukan pernyataan Ma'ruf Amin.
Jajaran PP GP Ansor menemui Ma'ruf Amin untuk meminta kesediaan mantan Rais Aam PBNU itu untuk hadir dan membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) VII GP Ansor yang akan diselenggarakan pada awal September mendatang sekaligus meminta izin menggunakan Pondok Pesantren Syekh Nawawi Al Bantani milik Ma'ruf Amin sebagai tempat kegiatan tersebut.
Menurut Yaqut, Ma'ruf Amin mendukung kegiatan kaderisasi tersebut, bahkan berpesan agar kaderisasi di lingkungan NU dan Ansor harus dilakukan secara berjenjang dan terarah.
Turut mendampingi Yaqut dalam kunjungan itu Sekjen GP Ansor Abdul Rochman, Bendahara Umum Zainal Abidin, Ruchman Basori (Ketua), Hasan Sagala (Ketua), Affan Rozi (Wasekjen), dan Wibowo Prasetyo (Infokom).
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019