Yogyakarta (ANTARA News) - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Salaran, Ngoro Oro, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Rahayu (27) berhasil meloloskan diri, setelah sepuluh tahun disekap dan diperlakukan semena-mena oleh majikannya di Arab Saudi. "Anak kami saat ini kondisinya masih syok dan belum mau diajak bicara sejak sampai di rumah empat hari lalu. Ia mengaku diperlakukan semena-mena oleh majikannya dan tidak boleh keluar rumah," kata Paimo (50) ayah Sri Rahayu, Kamis. Menurut dia, sejak sepuluh tahun silam Sri Rahayu (27) yang pamit bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Arab Saudi tidak diketahui nasibnya. "Kami bersyukur akhirnya anak kami bisa pulang dengan selamat, karena sejak berangkat tidak pernah ada komunikasi, bahkan keluarga menganggap Sri Rahayu sudah meninggal," katanya. Ia mengatakan, Sri Rahayu berangkat ke Arab Saudi bersama dengan Sartini yang saat ini nasibnya belum diketahui. "Kondisi Sri Rahayu sekarang masih labil dan dia belum bersedia untuk ditemui siapa pun," katanya. Sementara itu, Suwarno, kakak Sartini, mengatakan Sri Rahayu bersama Sartini berangkat ke Arab Saudi sekitar 1998. "Namun sesampainya di Arab Saudi, keduanya berpisah karena pekerjaan sebagai PRT yang tidak satu rumah. Dalam kurun waktu sepuluh tahun itu keduanya tidak ada komunikasi," katanya. Ia mengatakan, keluarga hanya berharap Sartini juga bisa pulang kembali ke rumah dengan selamat seperti Sri Rahayu. "Segala upaya telah kami tempuh seperti ke agen penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan mereka hingga ke paranormal, tetapi sampai saat ini belum ada hasil," katanya. Kedua TKW asal Ngoro-oro itu bertolak ke Arab melalui jasa Perusahaan Pelaksana Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) pada 1998. Keduanya tergiur tawaran salah seorang warga bernama Gandung yang dikenal sering mencarikan peluang kerja di Arab Saudi. Sementara itu, Kepala Dusun Salaran, Suratmirah, mengakui kedua warganya memang sempat dinyatakan hilang sebagai TKW di Arab Saudi. Suratmirah mendapat informasi dari beberapa warga yang sudah menengok Sri Rahayu bahwa TKW ini kabur dari rumah majikannya di Arab Saudi. "Menurut kabar yang sempat disampaikan Sri Rahayu, kaburnya dari rumah majikan bermula saat pagar rumah majikan tengah diperbaiki. Tengah malam saat majikan lengah, ia kabur melalui pagar tersebut," katanya. Sri Rahayu kabur hanya membawa pakaian yang saat itu dikenakannya serta satu selimut. "Dalam pelariannya secara kebetulan Sri Rahayu mendapat pertolongan warga India yang mengantarnya sampai ke Kedutaan Besar RI (KBRI) Arab Saudi," katanya. Setelah sempat ditampung selama 11 hari di KBRI Arab Saudi, Sri Rahayu akhirnya dipulangkan ke Gunungkidul. Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul ketika dikonfirmasi masalah tersebut mengaku belum tahu. "Kami belum mendapat informasi terkait TKW yang disekap, mungkin dia berangkat melalui PJTKI liar, sehingga menyulitkan kami memantaunya," kata Kepala Tata Usaha Disnakertrans Gunugkidul, Wahib, mewakili kepala dinas yang sedang libur. Menurut Wahib, dalam arsip Disnakertrans Gunungkidul kedua nama TKW tersebut tidak ada. "Kami akan cek lagi dan melakukan koordinasi internal lebih dulu," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008