Garut (ANTARA) - Kepolisian Resor Garut telah menyebarkan tim untuk memburu berandalan bermotor yang dilaporkan telah melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam terhadap sejumlah warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (21/7) malam.
"Kita sudah sebarkan tim untuk memburu para berandalan motor itu," kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, laporan sementara di lapangan bahwa berandalan bermotor itu datang dari luar kota yang masuk jalur selatan Garut untuk menuju tempat wisata pantai.
Baca juga: Dua anggota berandalan bermotor Garut diciduk
Baca juga: Polisi tembak dua berandalan bermotor di Garut
Baca juga: Polisi buru berandalan bermotor perampas sepeda motor
Selanjutnya berandalan bermotor itu, kata dia, konvoi melewati wilayah Cikajang kemudian melakukan penganiayaan terhadap warga di pinggir jalan wilayah Bayongbong.
"Informasi saksi mereka dari luar Garut menuju pantai selatan kemarin malam, pulangnya mutar ke sini," katanya.
Ia menyampaikan, aksi kekerasan itu belum dapat dipastikan oleh kelompok geng motor tertentu, polisi masih menyebutkan berandalan motor tidak dikenal.
Polres Garut, lanjut dia, masih mendalami kasus penganiayaan oleh berandalan bermotor itu berikut mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi serta korban.
"Kita lagi dalami kasus itu, sampai sekarang belum bisa kita kenali dari kelompok mana mereka," katanya.
Ia mengungkapkan, laporan sementara tim yang sudah bergerak di lapangan telah mendapatkan informasi keberadaan mereka, untuk selanjutnya akan segera diamankan.
Kasus penganiayaan itu, kata dia, akan segera terungkap dan menangkap para pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.
"Indikasi orangnya sudah diketahui, tidak lama lagi mudah-mudahan secepatnya bisa terungkap, doain saja," kata Kapolres.
Sebelumnya dua warga yang sedang berada di pinggir jalan tiba-tiba diserang oleh beberapa orang dari berandalan bermotor tersebut menyebabkan korban mengalami luka sabetan senjata tajam.
Usai menganiaya, berandalan bermotor itu langsung melarikan diri hingga tidak diketahui keberadaannya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019