"Setelah mendapat penjelasan terkait proses rekrutmen anggota Polri dan apa saja yang sudah dilakukan Polda Papua, hal itu sangat diapresiasi sehingga MRP akan mendorong Pemprov Papua untuk memberikan dana hibah mengingat sebelumnya sudah ada kerja sama," ucapnya.
Namun kerja sama yang sudah ditanda tangani kedua belah pihak itu hingga kini belum diimplementasikan sehingga Polda Papua sulit membina anak-anak OAP yang ingin jadi anggota Polri, kata Murib dalam pertemuan yang digelar Polda Papua terkait rekrutmen di Jayapura, Senin.
Baca juga: Mabes Polri beri kekhususan rekrutmen polisi OAP
Pertemuan yang dikemas dalam “coffee morning”, Ketua MRP meminta agar Polda Papua transparan terutama kepada anak-anak yang gagal dalam test menjadi anggota Polri diberitahukan apa yang menyebabkan kegagalan tersebut.
Dengan mengetahui penyebabnya dipastikan tidak ada lagi yang menyalahkan polisi dalam hal ini Polda Papua karena mereka sudah mengetahui apa yang menyebabkan kegagalan dan bila masih bisa diperbaiki maka yang bersangkutan dapat kembali mengikuti test di tahun berikutnya, kata Murib.
Wagub Papua Klemen Tinal pada kesempatan itu mengakui baru mengetahui sudah ada kerja sama antara Pemprov Papua dengan Polda Papua dalam hal rekrutmen OAP yang ingin jadi anggota Polri.
“Kami akan mengalokasikan dana dalam bentuk dana hibah melalui anggaran perubahan yang nantinya dapat digunakan dalam penerimaan 2020 mendatang,” kata Tinal.
Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja dalam pertemuan yang juga dihadiri anggota DPRP Papua dan MRP serta ombusman menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan dalam merekrut OAP menjadi anggota polri.
Mabes Polri sudah memberikan kekhususan untuk Papua dan Papua Barat dalam hal rekrutmen anak OAP namun hingga kini tetap saja belum dapat menerima sesuai harapan, aku mantan Kapolda Papua Barat.
Baca juga: OAP didorong menjadi prajurit TNI di Papua Barat
Baca juga: Presiden tingkatkan proyek penunjukan langsung untuk orang asli Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019