Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya mengharapkan pedagang di sentra buku lantai tiga Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat, dapat terus beroperasi.
"Pasar Jaya dan para pedagang buku sejak awal sudah berkomitmen untuk menciptakan tujuan wisata buku baru di Pasar Kenari ini. Kami berharap komitmen ini dapat terus dijaga," kata Staf Pemasaran Perumda Pasar Jaya Astri Vinasty di Jakarta, Senin.
Terkait dengan banyaknya kios yang tidak beroperasi, Astri mengatakan bahwa Pasar Jaya masih berupaya melakukan komunikasi secara persuasif agar para pedagang bisa terus konsisten membuka usahanya di Pasar Kenari.
"Secara prosedur ada empat tahap untuk memproses pedagang penerima manfaat fasilitas kios yang terdeteksi tidak membuka usahanya, antara lain, surat peringatan pertama hinggga ketiga, dan terakhir adalah pencabutan izin sementara penggunaan kios," kata Astri.
Jangka waktu setiap tahap surat peringatan, kata dia, berjarak 1 pekan.
"Bila hingga surat peringatan ketiga pedagang tidak memiliki iktikad untuk membuka kiosnya, tindakan selanjutnya yang kami berikan adalah membekukan sementara hak penggunaan kios," kata dia.
Namun, lanjut Astri, setelah adanya surat peringatan ketiga, Pasar Jaya tetap mengutamakan pendekatan persuasif terlebih dahulu sebelum pemberlakukan tindakan penutupan kios.
"Berdasarkan pantauan kami sebulan terakhir, ada 30 persen pedagang yang belum secara konsisten membuka kios buku mereka. Kami akan melakukan pendekatan kepada mereka," kata Astri.
Baca juga: Pedagang keluhkan sepinya sentra buku Pasar Kenari Jakarta
Sebelumnya, pada tanggal 29 April 2019 oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan lantai tiga Pasar Kenari sebagai sentra penjualan buku baru di Jakarta Pusat. Sebanyak 65 kios di pasar tersebut digunakan untuk menampung sebagian besar para pedagang buku dari kawasan Kwitang dan Pasar Senen, Jakarta Pusat, tanpa biaya sewa selama setahun.
Astri Vinasty mengatakan bahwa biaya yang dibayar para pedagang hanya untuk biaya perawatan, kebersihan, dan pelayanan yang berkisar Rp250 ribu s.d. Rp500 ribu per kios, atau bergantung pada ukurannya.
Mengenai sepinya pengunjung, Astri mengatakan bahwa Pasar Jaya sudah berupaya melakukan beragam promosi.
"Kami sudah bekerja sama dengan salah satu vendor biro iklan untuk mempromosikan Pasar Kenari sebagai destinasi wisata buku baru Jakarta Pusat di media iklan digital di sejumlah gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline dan stasiun KA di Jabodetabek," kata Astri.
Baca juga: Jakbook Pasar Kenari berikan diskon sambut libur sekolah
Melalui promosi seperti itu, lanjut dia, Pasar Jaya berharap masyarakat semakin mengenal Pasar Kenari bukan cuma sebagai sentra penjualan alat listrik, melainkan juga sebagai sentra penjualan buku.
Apalagi, lanjut dia, sentra buku Pasar Kenari juga telah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti ruangan berpendingin udara, ruang membaca yang nyaman, gerai kopi, pujasera makanan, anjungan tunai mandiri (ATM), working space, ruang laktasi, dan sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).
"Semua fasilitas yang terintegrasi ini diharapkan menjadi magnet Pasar Kenari sebagai objek wisata edukasi favorit bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, khususnya untuk generasi milenial" kata Astri Vinasty.
Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019