Bertanding di Hotel Patrajasa, Semarang, Kurnia yang mendapat dukungan penuh masyarakat dan pelajar Indonesia dari pinggir lapangan, sukses menghentikan perlawanan atlet Malaysia, Nor Syakirah melalui teknik guntingan yang merupakan senjata andalannya.
Pertarungan sempat mendebarkan karena Kurnia tertinggal sebelum kemudian secara perlahan mulai mengejar poin. Beruntung pada detik-detik akhir, pelajar kelas 3 SMA tersebut dapat 'menggunting' lawan.
"Alhamdulillah ini saya tidak menyangka juga, karena sudah tertinggal, saya berusaha meyakinkan diri akhirnya bisa menang. Dan medali emas ini saya persembahkan untuk kado ulang tahun ibu saya besok," katanya.
Bagi Kurnia, kemenangan ini tidak akan terjadi tanpa doa ibu. Meski tidak menyaksikan langsung, menurutnya itu menjadi pelengkap kemenangan.
"Sebelum bertanding aku minta doa orang tua melalui telpon. Karena ibu tidak datang, cuma ayah saja. Tapi doanyalah yang menjadi pelengkap,"katanya.
Selain itu, kemenangan ini menjadi langkah awal yang baik dalam karir Kurnia di dunia silat. Dengan harapan Kurnia dapat kembali berprestasi ditingkat Asia.
"Semoga ini menjadi pengantar saya untuk terus berprestasi. Mungkin nanti bisa mewakili Indonesia di SEA Games maupun Asian Games," tutupnya.
Emas yang diraih Kurnia merupakan emas kedua tim silat tuan rumah Indonesia menyusul sukses pesilat putra M Zaki Zikrillah yang memenangi nomor tarung kelas C mengalahkan atlet Thailand Jirat Janpet.
Baca juga: Natasha penyumbang emas kedelapan atletik ASG
Baca juga: Adelia sumbang lagi emas dari kolam renang ASG 2019
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019