Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya mengungkapkan, dana-dana asing di sertifikat BI (SBI) turun sekitar Rp9 triliun selama 18 hari pada Maret ini. "Per 18 maret SBI asing (dana asing di SBI) Rp39 triliun sementara pada awal Maret Rp48 triliun," katanya seusai diskusi panel perdagangan valuta asing di Jakarta, Rabu. Ini, menurut dia, menurunkan porsi dana asing di SBI. "SBI yang biasanya porsinya tujuh belas persen saat ini 14 persen, sementara total SBI sekitar Rp270-an triliun," katanya. Ia mengatakan, keluarnya asing dari SBI tersebut karena adanya fenomena para investor yang memburu aset dolar untuk menghindari risiko akibat pembalikan. "Kalau boleh sekarang dolar keluar tapi itu sangat temporer karena sekali lagi fenomena menghindari risiko pembalikan, fenomena untuk kembali pada aset dolar bukan currency (mata uang) dolar, currency-nya kan merosot jadi dia pegang aset dolar," katanya. Ia menambahkan, keluarnya dolar tersebut untuk sementara menekan nilai tukar rupiah, namun demikian ia mengatakan hal itu bersifat temporer dan berlangsung di seluruh negara yang memiliki pasar berkembang. Sementara itu, terkait dengan penurunan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin menjadi 2,25 persen, menurut dia, akan membuat asing kembali masuk ke Indonesia. "Siklusnya begitu karena memang `hedge fund` itu mencari selalu ekstra return dengan pertimbangan risiko ekonomi di mana ia ditempatkan," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008