Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan penyaluran pinjaman untuk lembaga penyalur KPR sebesar Rp5,33 triliun sepanjang semester pertama 2019.

"Dalam penyaluran pinjaman, realisasinya telah mencapai 53,3 persen dari total yang ditargetkan dalam RKAP 2019 sebesar Rp10 triliun," ujar Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Senin.

Secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2019 mencapai sebesar Rp52,846 triliun.

Total akumulasi dana itu terdiri dari pembiayaan sebesar Rp42,691 triliun dan sekuritisasi KPR sebesar Rp10,155 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 775ribu debitur KPR yang tediri dari 76 persen pembiayaan dan 24 persen sekuritisasi.

Selain itu, SMF mencatatkan peningkatan pencapaian kinerja sepanjang Semester pertama tahun 2019 yang terlihat dari peningkatan jumlah penyaluran pembiayaan KPR, dan pendapatan, selain itu SMF juga tengah bergiat mengoptimalkan perannya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, melalui berbagai inisiatif strategis.

Total aset SMF sampai dengan Semester I Tahun 2019 ini adalah sebesar Rp21,01 triliun, naik 25,13 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp16,79 triliun. Sedangkan total liabilitas tercatat sebesar 12,70 triliun dan total ekuitas pada semester pertama tahun ini sebesar Rp8,30 triliun.

Adapun laba bersih di Semester I tahun 2019, mencapai Rp241 miliar naik 9,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp220 miliar, sementara pendapatan SMF tercatat sebesar Rp866 miliar.

Tahun ini Perseroan tengah fokus begiat dalam pengembangan bisnis melalui sinergi dengan Program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Adapun sasaran strategis dalam focus tersebut yaitu penguatan peran SMF sebagai SMV dan instrumen fiskal Pemerintah, dan penguatan, pengembangan serta implementasi model bisnis SMF.

Sebelumnya SMF menyalurkan pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp4,3 triliun sepanjang semester pertama tahun 2018 atau 45,22 persen dari target yang ditetapkan pada tahun tersebut.

Sedangkan untuk pendapatan pada semester pertama tahun 2018, SMF mencatat sebesar Rp621 miliar atau naik 8,00 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 yang tercatat Rp575 miliar.

SMF merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tahun 2005 di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas sebagai SMV untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan. SMF memiliki kontribusi penting dalam menyediakan dana menengah panjang bagi pembiayaan perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan.

Baca juga: Kemenpar-PT SMF sepakat bangun homestay di 10 destinasi pariwisata
Baca juga: Terbitkan obligasi, SMF ingin dukung Program Satu Juta Rumah
Baca juga: SMF terbitkan obligasi sebesar Rp2,1 triliun

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019