Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Provinsi Lampung memanfaatkan hari ulang tahun ke-44 provinsi tersebut, yang jatuh pada tanggal 18 Maret, sebagai tonggak pencanangan Visit Lampung Year (VLY) 2009. Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, meluncurkan maskot dan logonya, di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila), bersamaan dengan pemberian penghargaan kepada ribuan warga yang dianggap telah memberikan sumbangsih terbaik bagi daerah tersebut. Logo itu berbentuk Menara Siger --ikon provinsi itu dan Gunung Anak Krakatau yang merupakan obyek pariwisata daerah Provinsi Lampung. Sedangkan maskotnya berbentuk sepasang badak Sumatera yang bernama Andalas dan Rosa. "Selama ini kita selalu mengandalkan gajah, namun menurut konsultan pariwisata lebih baik menggunakan maskot badak. Karena badak di Indonesia cuma ada di dua daerah yakni Banten dan Lampung," kata Sjachroedin. Sedangkan logo VLY 2009, mengambil bentuk terakhir Gunung Anak Krakatau pada sisi Timur, tampak dari arah Lampung dan Menara Siger sebagai latar depannya. Menara Siger yang berlokasi di Bakauheni, dilihat dari samping lebih memberi kesan dinamis dan tidak kaku, tipografinya meneruskan semangat Visit Indonesia Years 2008. Tifografi yang dominan dengan sudut 45 derajat mengingatkan pada aksara Lampung, dengan warna putih, kuning dan merah, merupakan payung kebesaran Lampung. Tulisan pada logo lebih tegas dan berani dengan pernyataan "Visit Lampung Year 2009, your second home". Sedangkan desain maskot badak lebih ditekankan pada purwarupa badak Sumatera, terutama bentuk kepala. Aplikasi kostumnya dapat disesuaikan dengan jenis kelamin (Rosa atau Andalas) dan dalam aplikasinya ditonjolkan ekspresi ramah dan jenaka dari pasangan badak itu. Pada VLY 2009, daerah Lampung menargetkan dua juta wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang untuk melihat secara langsung objek wisata maupun budaya daerah setempat. Lampung masih mengandalkan empat kegiatan pariwisata yang juga merupakan agenda nasional pada Visit Indonesia Year 2008, yakni Festival Bandarlampung Begawi, Festival Teluk Stabas, Festival Krakatau, dan Festival Way Kambas. Selama 2009, dijadwalkan berbagai kegiatan digelar untuk memeriahkan perhelatan itu. Pada bulan Maret diselenggarakan Festival Megou Pak di Kabupaten Tulang Bawang, Lomba Perahu Naga (Dragon Boat Competition), dan Petualangan Sungan dan Lahan Basah (Wet Land and River Tour). Pada April mendatang akan diadakan Festival Radin Jambat, Festival Kuda Lumping, Lomba lari 10 K, dan lomba layang-layang hias. Bulan Mei tidak ada kegiatan, namun pada Juni berbagai acara bakal digelar diantaranya Festival Kota Metro, Festival Kota Bumi Bettah, Cangget Bakha dan Manjau Tebing, Begawi Bandarlampung, International Mask Festival, International Kite Festival, dan Festival perahu hias. Berbagai kegiatan di Bulan Juli yakni Festival Stabas, Surfing exhibition track series, semarak danau ranau, lomba panjat damar, dan pesona budaya Lampung Selatan. Pada Agustus kegiatannya berupa festival Krakatau, tur krakatau, dan Lampung Expo. September acaranya berupa Festival Teluk Semangka, Fishing week, dan kebut Gunung Pesagi. Oktober tidak ada kegiatan. November berupa Festival Selat Sunda dan Jet Ski, sedangkan di Bulan Desember berupa Ngumbay Lawok, Festival Way Kambas, Fox Hunting, dan National Offroad. Minim Publikasi Seorang peserta peluncuran maskot dan logo VLY 2009 itu, Hariman, menyayangkan kegiatan besar dan menghabiskan dana tidak sedikit tersebut sanat minim publikasi. "Memang ada sejumlah media lokal yang membuat beritanya. Namun, pada pencanangan tidak ada media televisi swasta yang berkantor pusat di Jakarta meliputnya," kata dia. Akhirnya, kegiatan besar tersebut hanya bisa dinikmati oleh pengunjung yang hadir, serta sebagian warga Lampung yang membaca koran atau menonton televisi lokal. Padahal, lanjutnya, jika target dari VLY 2009 adalah datangnya wisatawan mencapai dua juta oarang, diperlukan publikasi yang gencar sejak sekarang. "Semestinya pihak penyelenggara mengundang wartawan teve swasta atau TVRI serta media nasional yang bisa menyiarkan ke seluruh pelosok negeri," kata dia lagi.(*)

Oleh Oleh Triono Subagyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008