Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Departemen Keuangan akan mengundang bank komersial dalam dan luar negeri guna mendanai lima proyek PLTU 10.000 MW senilai Rp17 triliun pada akhir Maret 2008. Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW Yogo Pratomo di Jakarta, Selasa, mengatakan, kelima proyek PLTU tersebut adalah Pacitan 2x350 MW, Lontar 3x315 MW, Pelabuhan Ratu 3x315 MW, Lampung 2x100 MW, dan Sumut 2x200 MW. "Depkeu bersama PT PLN (Persero) akan mengundang bank komersial dalam dan luar negeri untuk membiayai kelima proyek PLTU 10.000 MW itu pada akhir Maret 2008 ini," katanya. Bank luar negeri akan membiayai proyek dalam valuta asing proyek tersebut dan bank dalam negeri untuk rupiahnya. "Kami perkirakan penandatanganan kontrak pinjaman selesai 2-3 bulan ke depan," ujar Yogo. Nilai kontrak kelima proyek tersebut mencapai Rp20 triliun. Perinciannya, PLTU Cilacap senilai Rp1,911 triliun dan 293 juta dolar AS, Lontar Rp1,045 triliun dan 454 juta dolar AS, Pelabuhan Ratu Rp1,606 triliun dan 481 juta dolar AS, Lampung Rp459 miliar dan 119 juta dolar AS, dan Sumut Rp780 miliar dan 209 juta dolar AS. Pembiayaan proyek sebesar 15 persen ditanggung PLN dan 85 persen lainnya dari pinjaman. Sebelumnya, Depkeu telah menyelesaikan pendanaan buat lima proyek PLTU lainnya yakni Paiton, Suralaya, Labuan, Indramayu, dan Rembang. Kemajuan proyek 10.000 MW lainnya, menurut Yogo, PLTU Tanjung Awar-Awar, Tuban sedang menunggu persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) PLN untuk kontrak pembangunannya. Sedang, tender proyek PLTU Cilacap sudah ditetapkan 18 perusahaan yang lolos prakualifikasinya. Untuk PLTU luar Jawa, sebanyak 11 proyek sudah menandatangani letter of intent (LoI) pada 4 Maret 2008. Kesebelas PLTU itu adalah NAD 2x100-150 MW dengan Sinohydro, Sumbar 2x100-150 MW dengan konsorsium CNTIC-PT Rekayasa Industri, Riau 1 2x10 MW dengan konsorsium Modaco-Kelsri-ABC-Guang Dong MG, Riau 2 2x7 MW dengan Bousted Maxiteherm, Babel 3 2x25 MW konsorsium Tame-Sfeco, dan Kalbar 2x50 MW konsorsium Indofuji-Guang Dong-Persada-ATI. Selain itu, PLTU Kalsel 2x65 MW dengan konsorsium Wijaya Karya-Chengda, Sulsel 2x50 MW dengan konsorsium Hubei Hong Yuan-Bagus Karya, NTB 2x10 MW dengan Modaco-Kelsri-ABC-Guang Dong MG, NTT 2x15 MW konsorsium Poesser-Shangdong, dan Malut 2x7 MW dengan konsorsium Shangdog Machinery-Rekadaya Elektrika. Proyek pembangkit 10.000 MW terdiri dari 10 lokasi di Jawa berkapasitas 6.900 MW dan 25 lokasi di luar Jawa sebesar 3.100 MW. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008