Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjalin kemitraan usaha pertanian dengan pemerintah Australia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di wilayah itu.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, program ini terselenggara berkat kerja sama antara Pemkab Pamekasan dengan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, serta Bappenas.
"Jenis pertanian yang kita sepakati adalah jagung, dan secara khusus bentuk kerja sama ini merupakan implementasi model kolaborasi swasta-pemerintah untuk peningkatan pendapatan masyarakat petani di Kabupaten Pamekasan ini," kata Baddrut di Pamekasan, Minggu.
Pertemuan perdana tentang penjajakan kerja sama hasil pertanian itu, telah digelar beberapa waktu lalu di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Sekda Totok Hartono, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Masrukin, menyambut secara langsung kedatangan dari Konsulat Jenderal Australia, Allaster Cox beserta rombongan Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri Australia.
Bupati menjelaskan bahwa potensi luas tanam jagung di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2016 seluas 40.081 hektare dengan rincian 31.263 hektare atau 78 persen dari total potensi masih menggunakan benih jagung lokal dengan produktivitas 25,00 kuintal per hektare.
Dengan luasan itu, maka tercapai produksi sebanyak 78.158 ton, sedangkan petani yang menggunakan benih hibrida seluas 8.818 hektare dengan produktivitas sekitar 65,00 kuintal per hektare. Capaian produksi sebanyak 57.317 ton.
"Dengan demikian, maka total produksi jagung Kabupaten Pamekasan tahun 2016 sebanyak 135.475 ton," kata bupati, menjelaskan.
Untuk meningkatkan produktivitas tanaman jagung ini, Pemkab Pamekasan bekerja sama dengan perusahaan penyedia benih jagung unggulan, yakni Prisma dan PT Dupon Tbk.
Di Pamekasan lahan yang tersedia seluas 31.263 hektare dengan produktivitas 6,50 ton per hektare. Dengan demikian, akan tercapai produksi sebesar 203.045 ton, namun tetap mempertahankan jagung lokal sebesar 22 persen dari total potensi seluas 8.818 hektare dengan produksi 22.210 ton.
Sehingga, sambung Baddrut, total produksi yang diharapkan nantinya sebanyak 225.255 ton atau ada peningkatan produksi untuk mendukung ketahanan pangan nasional sebanyak 89.780 ton.
"Jika ini terealisasi dengan baik, maka ekonomi masyarakat petani di Pamekasan ini akan lebih baik," kata Baddrut Tamam.
Mantan anggota DPRD Jatim ini lebih lanjut menjelaskan, tahun ini Kabupaten Pamekasan mendapat alokasi bantuan benih jagung hibrida dari Kementrian Pertanian 75 ton untuk lahan seluas 5.000 hektare, dengan realisasi tanam bulan Maret 2019 seluas 1.211 hektara dan rencana tanam bulan Oktober 2019 seluas 3.789 hektar.
Baca juga: Anggota DPR bantu modal usaha petani Pamekasan
Baca juga: Legislator harapkan presiden perhatikan petani
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019