Denpasar (ANTARA News) - Rapat Paripurna Nasional Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkesan ditutup-tutupi dengan tidak diperbolehkannya wartawan meliput acara yang berlangsung di Hotel Nirwana Resort Tanah Lot, 20 km barat Denpasar. ANTARA News dari Tanah Lot-Bali, Selasa melaporkan, sejumlah wartawan baik dari media massa nasional maupun lokal yang hadir untuk meliput kegiatan tersebut di pintu masuk ruang sidang sudah dihalau petugas dari pihak panitia. Penolakan lebih dirasakan bagi wartawan tulis, sementara wartawan foto dan kameraman televisi terlihat diberi waktu namun dirasakan sangat terbatas. "Rekan-rekan wartawan kalau mau ambil gambar silakan masuk lima menit saja, setelah itu acara ini tertutup bagi pers. Sebab kegiatan ini bersifat internal organisasi," kata Komite Eksekutif PSSI, Mafirion. Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilakukan PSSI untuk mengevaluasi program kerja kepengurusan periode 2007-2010 serta membuat program kerja untuk eksistensi PSSI ke depannya. Ditanya Raparnas PSSI akan membahas mengenai teguran tertulis dari Sekretaris Jenderal AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) dan FIFA (Badan Sepak Bola Dunia) yang tidak mengakui lagi Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI, dia mengatakan, yang terpenting pertemuan ini meratifikasi pedoman dasar organisasi agar ke depannya lebih baik. "Soal AFC dan FIFA tidak percaya lagi terhadap Bapak Nurdin itu sah-sah saja. Tetapi untuk mengganti atau memilih Ketua Umum PSSI tempatnya tidak di sini. Tetapi menyangkut pergantian Ketua Umum dan jajaran kepengurusan ditentukan pada musyawarah nasional (Munas)," ucap Mafirion dengan diplomatis. Sebelum berlangsung Raparnas itu, sempat sejumlah Pengda PSSI akan menanyakan dan mengusulkan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang terlibat kasus korupsi dana Koperasi Distribusi Indonesia (KDI) untuk diganti. Namun ketika di konfirmasi seperti Pengda Bali dan Jawa Tengah yang sebelumnya vokal untuk mengagendakan pembahasan penggantian Nurdin, setelah diadakan rapat pra-Raparnas Senin (17/3) malam semuanya mengelak untuk berkomentar. "Saya tidak berkapasitas mengomentari masalah pergantian Ketua Umum, silakan tanyakan kepada juru bicara PSSI," kata Ketua Pengda PSSI Bali, Made Sumer. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008