Banda Aceh (ANTARA News) - Tim penyidik Polres Aceh Tengah, Nangroe Aceh Darussalam, masih memeriksa intensif dua tersangka penculik pensiunan pegawai Sekretariat Negara, Muchlis Gayo."Motif sementara dari aksi kriminal itu terkait masalah permintaan tebusan uang," kata Kepala Polres Aceh Tengah AKBP AB Kawedar di Takengon, Selasa.Penculikan terhadap Muchlis terjadi pada Sabtu (15/3) dan dua dari enam tersangkanya ditangkap di Kabupaten Bireuen. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang jenis AK-47 (Avtomat Kalashnikova model 1947). Kapolres menyebutkan ada empat orang tersangka lain yang hingga kini masih buron. "Keterangan yang kami peroleh dari tersangka dan korban, pelaku seluruhnya enam orang, jadi empat lagi masih kami buru," katanya. Muchlis Gayo yang juga tokoh masyarakat yang bergiat pada upaya pembentukan provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) sebagai pemekaran pemerintahan NAD, diculik sekelompok orang bersenjata api di Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah pada Sabtu (15/3) malam. Kawanan penculik melarikan korban dengan mobil ke Bireuen. Dalam perjalanan Takengon-Bireuen sempat terjadi baku tembak antara penculik dan polisi. Aksi mereka dihentikan polisi di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen. Setelah sempat mendapat perawatan medis di RSU dr. Fauziah Bireuen, kondisi kesehatan Muchlis Gayo yang mengalami luka tembak di bahu dan lengan, berangsur membaik. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008