Cianjur (ANTARA) - Kemenang Cianjur, Jawa Barat, mencatat sebagian besar jamaah calon haji asal Cianjur, dari kloter 02 dan 34 sudah berada di Madinah dalam kondisi kesehatan normal, meskipun beberapa diantaranya terserang flu dan batuk akibat suhu udara yang mencapai 42 derajat celsius.

Wakil Ketua Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji Kemenag Cianjur, Yosep Umar saat dihubungi Minggu, mengatakan tiga orang calon haji di kloter 34 sempat tertunda keberangkatannya karena sakit.

Namun ketiga jamaah atas nama Galih Rahayu, Totong dan Entin Suhartini, sudah berangkat bersama kloter lain dan tiba di Madinah (Kamis 18/7), sebelumnya ketiga jamaah tersebut mendapat perawatan.

"Ketiga jamaah calon haji tersebut tertunda keberangkatannya karena mengalami sakit saat berada di Embarkasi Bekasi. Namun setelah sehat mereka diberangkatkan bersama kloter 35 dan 38 dan sudah bergabung dengan kloter asal," katanya.

Dia menjelaskan suhu udara di Madinah saat ini, cukup panas mencapai 38 hingga 42 derajat celsius. Suhu udara tersebut sangat berbeda dengan di Indonesia yang lebih rendah, sehingga membuat jamaah mengalami beberapa gejala penyakit ringan.

Sampai saat ini, pihaknya belum mendapat laporan adanya jamaah yang sampai dirawat sesampainya di Tanah Suci. Bahkan pendamping haji terus memberikan penyuluhan kesehatan dan mengingatkan jamaah untuk banyak minum air putih agar tidak dehidrasi.

"Jamaah diimbau banyak istirahat dan banyak minum selama menjalani proses haji di tanah suci. Kami memohon doa agar seluruh jamaah tetap sehat saat beribadah hingga kembali ke tanah air," katanya.

Tercatat total jamaah haji asal Cianjur yang berangkat sebanyak 1.393 jamaah yang akan dibagi dalam empat kloter, jadwal pemberangkatan jamaah haji asal Cianjur mulai dilakukan pada 6 Juli untuk kloter 2, 15 Juli kloter 34 sedangkan kloter 71 dan 72 akan diberangkatkan 28 Juli.

Baca juga: Sakit parah dan wafat, dua calhaj Cianjur tak jadi ke Tanah Suci
Baca juga: 402 calon haji kloter 02 asal Cianjur dilepas

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019