Kotabaru (ANTARA News) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode Februari di Kotabaru, Kalimantan Selatan, di tetapkan sebesar Rp1.235 hingga Rp1.680 per kilogram, naik dari bulan lalu.Kepala Bidang Produksi Pengembangan Usaha Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kotabaru, Ir Gusti Muhammad, didampingi M Yusuf, Selasa, mengungkapkan, dari bulan ke bulan, harga TBS kelapa sawit terus membaik karena membaiknya harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional."Naiknys harga TBS dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya harga jual Crude Palm Oil (CPO) di pasaran, dan usia pohon kelapa serta meningkatnya permintaan ekspor untuk CPO," kata Yusuf. Selain itu, meningkatnya harga TBS juga berdasarkan atas besarnya rendemen buah kelapa sawit terhadap CPO, umur tanaman semakin tua harga TBS juga semakin tinggi. Dijelaskannya, berdasarkan rapat tim penetapan harga tandan buah segar produksi petani Kalimantan Selatan, telah disetujui perhitungan indeks serta rendemen kelapa sawit milik petani Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA). Harga TBS bulan Februari untuk kelompok umur tanaman 10 tahun ke atas ditetapkan sebesar Rp1.680 per kg. Kelompok umur 9 tahun, ditetapkan sebesar Rp1.638 per kg, dan kelompok umur delapan tahun Rp1.1.610 per kg. Kelompok umur tanaman tujuh tahun, ditetapkan sebesar 1.531 per kg, kelompok umur enam tahun ditetapkan sebesar Rp1.485 per kg, kelompok umur lima tahun 1.439 per kg, dan kelompok umur empat tahun ditetapkan sebesar Rp1.340 per kg, serta kelompok umur tiga tahun ditetapkan sebesar Rp1.235 per kg. "Menurut perhitungan, harga TBS periode Februari terjadi kenaikan sekitar 10 persen dari sebelumnya," ujar Yusuf, dengan tidak menyebutkan harga TBS pada periode sebelumnya. Sementara itu, perhitungan harga CPO/IS dan indek K Periode 2008 ditetapkan, untuk CPO sebesar Rp8.053.15, IS ditetapkan sebesar Rp3.873.61 dan Indek K ditetapkan sebesar 87.18. Rochmad, petani plasma di Kelumpang Selatan, mengatakan, dengan membaiknya harga TBS membuat petani plasma yang berjumlah 5.199 orang tersebut semakin bergairah, karena kesejahteraan mereka mulai meningkat. Bahkan mereka kembali siap melakukan kerja sama dengan membuka kebun sawit pola plasma di lahan-lahan yang masih kosong. Berdasarkan data pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kotabaru, luas lahan kelapa sawit dengan pola plasma/Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) yang dikoordinir KUD Gajah Mada 7.100 hektar, 2.100 hektar diantaranya telah melunasi pinjamannya di bank BII dan sekitar 5.000 hektar masih dalam pembayaran angsuran.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008