Jakarta (ANTARA News) - Masih berlanjutnya tekanan eksternal pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pagi, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,81 persen, sehingga berada di level terendah dalam tujuh bulan terakhir (sejak 19 September 2007). IHSG sesi pagi ditutup anjlok 41,886 poin berada di posisi 2.270,435, titik terendah dibandingkan dengan penutupan 19 September 2007 yang berada di 2.284,179. Sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, juga bergerak menurun sebesar 9,318 poin (1,88 persen) ke level 485,074. Analis Riset PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, mengatakan faktor eksternal masih mempengaruhi perdagangan saham di BEI. Menurut Poltak, pergerakan indeks saat ini sulit untuk diprediksi, karena faktor eksternal masih berpengaruh besar terhadap perdagangan saham. Faktor eksternal masih sangat dipengaruhi tingginya harga minyak dunia yang menyentuh 111 dolar AS per barel dan harga komoditi yang terus naik, serta krisis kredit masih menjadi isu utama perekonomian global. Pergerakan indeks BEI pada Selasa pagi ini sangat fluktuatif, dimana IHSG sempat dibuka menguat cukup tinggi (17 poin), namun pada pertengahan perdagangan kembali terkoreksi hingga 60 poin lebih. Pada awal perdagangan, indeks BEI merespon positif prediksi "fed funds rate" yang diturunkan sebesar 100 basis poin ke level 2 persen penguatan tipis indeks Dow Jones di Bursa Wall Street AS semalam (setelah turun 200 poin) dan pembukaan bursa Tokyo. Namun belum adanya kepastian masalah ekonomi global telah membuat pasar saham global belum stabil, hal ini dilihat dari perdagangan saham di bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup turun 244.27 poin (1,16 persen) menjadi 20.840,34 telah diikuti perdagangan saham di BEI. Kondisi inilah yang menekan perdagangan saham di BEI kembali didominasi saham yang turun sebanyak 147 dibanding yang naik hanya 26, sedangkan 47 stagnan dan 237 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp250 menjadi Rp5.300, Aneka Tambang terkoreksi Rp100 ke level Rp3.225, Tambang Batubara Bukit Asam melemah Rp400 ke harga Rp9.100 dan Tambang Timah turun Rp1.750 ke posisi Rp26.500. Volume perdagangan mencapai 1,271 miliar saham dengan nilai Rp2,112 triliun dari 31.611 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008