Total kami akan siapkan 419 armada dan 31 bus cadangan pada fase puncak kepadatan jamaah haji Indonesia di Mekkah
Mekkah (ANTARA) - Jamaah calon haji asal Indonesia yang telah di Mekkah diimbau tidak langsung pulang usai menjalankan ibadah di Masjidilharam untuk menghindari antrean saat menggunakan bus selawat.
"Kami imbau, jamaah tidak bergegas pulang secara bersamaan usai shalat berjamaah. Manfaatkan waktu untuk beribadah di Masjidilharam kurang lebih hingga setengah jam usai shalat sehingga jamaah tidak menumpuk di terminal," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid di Syisyah, Mekkah, Sabtu.
Hal itu disebutnya sebagai penting mengingat sudah semakin banyak jamaah asal Indonesia yang telah berada di Mekkah.
Selain dari Madinah, mulai hari ini jamaah calon haji Indonesia juga sudah datang dari Tanah Air melalui King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, yakni mereka yang tergabung dalam gelombang kedua.
Tercatat hingga Sabtu (20/7) sore, lebih dari 31.000 calon haji berada di Kota Kelahiran Nabi itu.
Oleh karena itu, kata dia, tak heran jika antrean bus selawat di terminal pun sering terjadi, utamanya setelah selesai shalat Isya dan Subuh.
Sampai hari ini, pihaknya sudah mengoperasikan 111 bus selawat untuk melayani jamaah calon haji Indonesia beribadah di Masjidilharam. Jumlah itu akan terus ditambah secara bertahap sesuai dengan proporsi jumlah anggota jamaah yang sudah di Mekkah.
"Total kami akan siapkan 419 armada dan 31 bus cadangan pada fase puncak kepadatan jamaah haji Indonesia di Mekkah," katanya.
Dia menjelaskan bus selawat melayani seluruh rute jamaah haji Indonesia selama 24 jam sehingga jamaah tidak perlu khawatir tidak mendapat layanan.
Ada sembilan rute bus dengan 56 halte terdekat hotel jamaah serta tiga terminal di sekitar Masjidilharam, yaitu Terminal Bus Jiad, Syib Amir, dan Bab Ali, yang semuanya beroperasi 24 jam.
"Jangan langsung pulang secara bersamaan usai jamaah di Haram, agar tidak terjadi penumpukan di terminal," kata Subhan.
Disinggung soal kekurangan armada, Subhan menjelaskan penggunaan bus selawat sudah dihitung secara proporsional dan memperhatikan kepadatan lalu lintas di Mekkah.
Penambahan armada secara tidak terukur, justru berpotensi menambah kemacetan di kota itu, sebab ke depan akan semakin banyak jamaah haji dari berbagai negara yang tiba di Mekkah.
Baca juga: Anggito: jumlah petugas di Masjidilharam segera ditambah
Baca juga: Lalu Lintas Seputar Masjidil Haram Mulai Diatur
Baca juga: Jamaah diimbau kenali tiga terminal bus di sekitar Masjidil Haram
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019