Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei persepsi pasar yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menyatakan masalah korupsi merupakan faktor utama yang sangat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2008.
"Responden yang menjawab sangat menghambat mencapai 47,3 persen dari total 20 faktor penghambat lainnya yang disurvei," kata Direktur Statistik dan Moneter Bank Indonesia Triono Widodo di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, faktor lainnya yang sangat menghambat pertumbuhan ekonomi adalah adanya konflik SARA yang terjadi.
Survei BI juga mendapati bahwa faktor tingkat upah juga menjadi hal yang cukup menghambat, selain kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas, laju inflasi dan volatilitas nilai tukar.
Menurut BI, pasar juga menilai tahun 2008 akan terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian, sebagai akibat dari penurunan kegiatan usaha dan penurunan penjualan.
Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu, menurut survei BI, tanggapan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan I 2008 ini mencapai 6,1-6,5 persen. "Sedangkan inflasi pada triwulan I 2008 mencapai 6,6 hingga 7,0 persen," kata Triono.
Ia mengatakan, persepsi pada nilai tukar cenderung melemah pada triwulan pertama 2008 dibandingkan triwulan IV 2007. "Triwulan IV 2007 pasar menilai sekitar Rp9.001-9.250 per dolar AS, pada triwulan I 2008 penilai pasar sekitar Rp9.251-Rp9.500," katanya.
Sedangkan pertumbuhan ekspor dipersepsikan akan menurun dari 15,1 persen hingga 22,5 persen pada triwulan IV 2007, menjadi 7,6-15 persen pada triwulan I 2008. Sedangkan persepsi pasar terhadap pertumbuhan impor masih sama yaitu 7,6-15,0 persen. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008