Beograd (ANTARA) - Seorang lelaki Serbia yang berusia 65 tahun mengaku di pengadilan pada Sabtu bahwa ia menyampaikan ancaman bom palsu melalui telepon untuk mencegah pramugari satu pesawat Lufthansa meninggalkan negerinya.
Pria itu berharap pramugari tersebut mau berkencan dengan dia.
Gara-gara ulahnya 130 penumpang dan lima anggota awak penerbangan diungsikan dari pesawat LH 1411 pada Kamis (18/7), sebelum pesawat tersebut lepas-landas dalam penerbangan dari Beograd menuju Frankfurt. Pesawat itu dipindahkan dari landasan pacu sehingga satuan polisi khusus bisa menggeledahnya.
Seorang juru bicara untuk jaksa mengatakan kepada media Serbia, sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu, penuntut telah meminta pengadilan agar menahan lelaki itu sambil menunggu tuntutan atas perbuatan yang mengakibatkan panik dan kekacauan.
Lelaki tersebut mengatakan kepada pengadilan ia telah bertemu dengan dua pramugari pesawat dan mengundang mereka untuk makan malam, tapi mereka menolak.
Ia terutama tertarik pada salah satu dari mereka, dan setelah ia gagal menemukan pramugari itu di hotelnya, ia melakukan upaya sia-sia terakhir untuk mencegah pramugari tersebut pergi dengan menelepon mengenai ancaman bom.
Polisi melacak telepon tersebut dan lelaki itu ditangkap sehari kemudian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Penerbangan Lufthansa dibatalkan di Beograd terkait ancaman bom
Baca juga: Ancaman bom terhadap Air France "peringatan palsu"
Baca juga: Menara Eiffel dikosongkan pasca-ancaman palsu
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019