Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan ada 500 bus Transjakarta yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) pada tahun 2008 ini. "Saat ini ada 250 armada `busway` yang menggunakan BBG. 2008 kita targetkan 500 `busway` yang pakai gas," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seusai meresmikan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jl. Pramuka, Jakarta, Senin. Total bus Transjakarta yang beroperasi saat ini sekitar 420 bus dan penggunaan BBG sebagai bahan bakar bagi bus jalur khusus itu dimulai dari koridor II (Pulogadung-Harmoni). Selain menambah jumlah bus baru yang menggunakan BBG, Foke (panggilan Fauzi) menyebut bahwa juga akan dilakukan konversi terhadap bus yang sudah ada, dari pemakaian bahan bakar minyak ke gas. Konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi BBG disebut Foke sangat mendesak mengingat 70 persen pencemaran udara Jakarta disumbangkan oleh kendaraan bermotor. Saat ini, tercatat sejumlah 5,7 juta kendaraan bermotor di Jakarta, dimana 3,2 juta diantaranya adalah kendaraan roda dua dan 2,5 juta sisanya merupakan kendaraan roda empat. "Itu belum ditambah 700 ribu kendaraan dari luar Jakarta, yang dibawa para commuter (pelaju)," tambahnya. Pemprov, disebutnya telah memaksa penggunaan BBG sejak tahun 1987 lalu, namun tidak berhasil karena beberapa alasan seperti kurangnya suplai atau minimnya SPBG yang beroperasi. "Kita mengharuskan taksi menggunakan BBG tapi tidak sukses karena ketika itu suplai gas masih menjadi kendala. Sampai saat ini pun distribusi gas masih menjadi masalah," kata Foke. Tahun ini, sebanyak sembilan SPBG akan dibangun di Jakarta untuk mempercepat konversi BBM menjadi BBG. Pemerintah pusat juga diminta untuk menurunkan atau membebaskan pajak untuk converter kit untuk mempercepat peralihan tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008