Kupang (ANTARA) - Sejumlah kontingen tinju dari berbagai negara yang akan mengikuti kejuaraan tunju memperebutkan Piala Presiden RI ke-23 mulai berdatangan di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Beberapa kontingen tinju dari beberapa negara, hari ini sudah tiba di Labuan Bajo seperti dari India, Australia, Ukraina, Vietnam, Korea, dan Amerika, kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Jeramun, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan, kontingen tinju dari berbagai negara tersebut tiba pada Sabtu (20/7) pagi dan disambut Ketua Pelaksana Kejuaraan Tinju Amatir Internasional yang juga menjabat Kepala Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat, AKBP Julisa Kusumowardono, di Bandara Komodo.
Kejuaraan tinju internasional itu akan digelar pada 22-28 Juli yang dipusatkan di lapangan Gorontalo, Pantai Pede, Kota Labuan Bajo dengan diikuti petinju dari sekitar 31 negara yang mendaftar.
Sebelumnya, AKBP Julisa Kusumowardono, mengatakan berbagai upaya persiapan pelaksanaan kejuaraan tinju internasional tersebut telah dipercepat.
"Barang-barang pendukung kegiatan tinju internasional sudah tiba di Labuan Bajo, seperti ring tinju, venue dan tempat latihan beserta kelengkapan sudah tiba dan sudah dikerjakan," katanya ketika dihubungi Antara dari Kupang secara terpisah.
Ia mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kepanitian yang berkerja sesuai tugas dan fungsinya untuk menuntaskan persiapan kegiatan berskala internasional tersebut.
Julisa menambahkan, untuk tiket menonton sudah mulai dijual pada beberapa lokasi sesuai keputusan panitia, di antaranya Cafe Kopi Mane (Jalan menuju Bandara Komodo), Kawasan Terpadu Pelabuhan Marina, Cafe Labajo, Zasgo Mart dan Bandara Komodo dengan harga berkisar dari Rp20.000, Rp50.000 hingga Rp100.000 per orang.
Baca juga: Peserta kejuaraan tinju piala presiden bertambah empat negara
Baca juga: 27 negara ikuti kejuaraan tinju internasional di Labuan Bajo
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019