"Ada revitalisasi pendestrian di Jalan Kemang agar orang-orang yang berwisata lebih nyaman berjalan kaki hingga pengembangan kawasan kuliner, museum dan belanja di sepanjang jalur mass rapid transit (MTR)," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Imron Yunus saat ditemui di Jakarta, Sabtu.
Trotoar di Kemang sedang dibangun menyerupai konsep pendestrian di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Panjang trotoar itu nantinya akan sejauh tiga kilometer dengan lebar 4,4 meter.
Baca juga: Stan kuliner paling ramai diserbu pengunjung Jakarta Fair
Baca juga: Gultik jadi pilihan kuliner malam hari di Jakarta
Baca juga: MRT hidupkan kembali perekonomian kawasan Fatmawati Jakarta Selatan
Sementara itu destinasi wisata kuliner, belanja dan museum terdapat di beberapa Stasiun MRT, seperti Stasiun Blok M, Stasiun Cipete dan Stasiun Fatmawati, terus dikembangkan dengan konsep yang ramah wisatawan.
"Kami mengamati penumpang banyak yang naik MRT saat Sabtu dan Minggu, jarang yang turun untuk berwisata. Mereka hanya mencoba MRT, lalu pulang," ungkap Imron.
Karena itu, lanjut dia, kawasan yang menjadi lokasi perhentian kereta MRT mulai dari Senayan hingga Lebak Bulus akan terus dikembangkan maksimal hingga menjadi kawasan wisata modern dan milenial.
"Untuk menjadikan destinasi wisata itu ramai maka perlu ada festival dan kegiatan rutin. Ada festival budaya Jepang di Blok M, diadakan setiap tahun yang menarik banyak pengunjung," ujarnya.
Meskipun memiliki konsep wisata modern yang menyasar kalangan milenial, lanjut Imron, pemerintah masih akan tetap mengusung tema kebudayaan Betawi.
"Beberapa UMKM sudah ada yang bermitra dengan hotel dan mal dengan mendirikan kios-kios yang menjual produk lokal. Pengembangan wisata modern diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," terangnya.
Jakarta Selatan merupakan kota administasi yang paling kaya dibandingkan wilayah lainnya di DKI Jakarta, karena memiliki banyak perumahan warga kelas atas dan pusat bisnis utama. Bagi kalangan turis, wilayah ini juga terkenal sebagai destinasi wisata mahalnya.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019