Jakarta (ANTARA News) - Kuasa Hukum PT Global Transport Services (GTS) dan PT Bright Star Perkasa (BSP) Hotman Paris Hutapea mengatakan bahwa ada indikasi penyimpangan dana sekitar Rp2,1 triliun dalam laporan keuangan AdamAir, sehingga ada potensi kerugian negara akibat penyimpangan laporan keuangan itu. "Kami (klien) menemukan ada indikasi penyimpangan laporan keuangan, dan kami juga membantah bahwa keluarnya PT Bhakti Investama Tbk dari pemegang saham AdamAir telah mengakibatkan perusahaan penerbangan itu berhenti beroperasi," kata Hotman Paris di Jakarta, Senin. Menurut Hotman, GTS dan BSP benar adalah dua anak perusahaan Bhakti Investama yang menjadi pemegang saham AdamAir, namun menolak tudingan bahwa keluarnya dua perusahaan tersebut mengakibatkan AdamAir berhenti beroperasi. "Mereka (AdamAir) telah membuat berita tidak benar, bahwa seolah-olah perusahaan berhenti operasi karena investor keluar, Ini tidak benar," kata Hotman. Ia menjelaskan, berdasarkan laporan keuangan per Desember 2006 ada dana kas sebesar Rp130 miliar, kemudian kliennya menyetor dana segar Rp157,5 miliar ditambah hasil penjualan tiket dan kargo sebesar Rp1,8 triliun. "Seharusnya ada dana Rp2,1 triliun di perusahaan AdamAir. Ini tidak tahu ke mana larinya," kata Hotman. Meski begitu, Hotman tidak merinci lebih lanjut ke mana dana tersebut raib. Ia hanya menjelaskan, dirinya tidak tahu dana tersebut melayang. "Siapa oknum yang menggelapkannya, itu tugas polisi. Tanya polisi," tegas Hotman. Ia menjelaskan, potensi kerugian yang diderita oleh negara terkait dengan suntikan dana yang diperoleh perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp50 miliar, yang hingga kini cicilannya tidak bisa dibayar. Terkait operasional AdamAir, Hotman menuturkan, sistem rekrutmen pilot baru di AdamAir juga bermasalah, mulai dari broker properti memberikan rekomendasi menjadi pilot di perusahaan, hingga ada pilot yang tidak mengerti aturan penerbangan sipil. Menurutnya, masalah rekrutmen pilot ini juga merupakan masalah serius yang dihadapi AdamAir. Mulai Senin (17/3) AdamAir mengumumkan menutup operasional penerbangannya, meski di sejumlah jalur penerbangan layanan masih berlangsung, serta di sejumlah lokasi sejumlah penumpang yang telah sempat membeli tiket terpaksa harus mengembalikannya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008