Jakarta (ANTARA News) - Faktor eksternal tekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, yang ditutup turun 2,98 persen.IHSG BEI ditutup anjlok 71,099 poin berada di posisi 2.312,321, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, melemah 17,137 poin (3,35 persen) ke level 494,392.Analis Riset PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, kepada ANTARA News mengatakan, penurunan indeks BEI lebih disebabkan oleh faktor eksternal."Penurunan indeks hari ini (Senin) karena faktor eksternal, karena masih banyak masalah yang menekan perekonomian global yang akhirnya menekan bursa saham," kata Poltak.Menurut dia, tingginya harga minyak dunia yang menyentuh 111 dolar AS per barel dan harga komoditi yang terus naik, serta krisis kredit masih menjadi isu utama perekonomian global.Situasi terbaru, yakni kondisi institusi keuangan Bearn Stearns yang mendekati kolaps masih memberikan persepsi bahwa masih besarnya kerugian yang dihadapi oleh institusi-institusi keuangan dunia akibat dampak krisis kredit perumahan AS yang macet."Dengan kondisi ini, sentimen positif dari dalam, seperti membaiknya laporan keuangan emiten tidak `nendang` (dorong) indeks," ujar Poltak.Penurunan indeks itu masih mengikuti butrsa regional yang ditutup turun, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 yang menurun 578,86 poin ke posisi 11.854,58 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup turun 1.152,5 poin (5,18 persen) menjadi 21.084,61 telah menjadi sentimen negatif pasar saham di Indonesia.Kondisi itulah yang menekan perdagangan saham di BEI kembali didominasi saham yang turun sebanyak 188 dibanding yang naik hanya 27, sedangkan 24 stagnan dan 218 tidak aktif diperdagangkan.Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp350 menjadi Rp5.550, Aneka Tambang terkoreksi Rp200 ke level Rp3.325, Bank BCA melemah Rp300 ke harga Rp2.975 dan Tambang Timah turun Rp2.150 ke posisi Rp28.250.Volume perdagangan mencapai 2,262 miliar saham dengan nilai Rp3,915 triliun dari 54.684 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008