namun ada sebagian anggota jamaah yang sudah mempersiapkan diri, saya dengan ini, yang berbeda dengan yang ditulis di pintu. karena nama-nama yang tertulis di pintu-pintu itu berdasarkan manifes yang disusun siskohat
Mekkah (ANTARA) - Sebanyak 455 calon haji dan petugas Kloter 18 asal Embarkasi Makassar, jamaah gelombang kedua yang tiba di pondokan di Syisyah, Mekkah, setelah sebelumnya tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu pagi Waktu Arab Saudi.
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid mengatakan jamaah calon haji Indonesia yang tiba di Mekkah hari ini berasal dari dua arah, Madinah dan Jeddah.
“Hari ini mulai kedatangan jamaah gelombang kedua dari Bandara Jeddah. Jamaah yang tiba dari Bandara Jeddah sebanyak 12 kloter, dimulai tadi pagi jam 03.20 itu UPG 13, kemudian disusul JKG dan JKS. Disaat yang sama kedatangan dari Madinah masih berlangsung dan cukup banyak, sekitar 18 kloter. Jadi Daker Mekkah hari ini akan menerima kedatangan jamaah 30 kloter, 12 dari arah Jeddah, dan 18 kloter dari arah Madinah,” katanya.
Jamaah seluruhnya telah mengenakan pakaian ihram begitu tiba di pondokan dan suasana haru biru menyelimuti ketibaan mereka di pondokan.
Sebelumnya, saat tiba di bandara pada pukul 03.30 WAS, kedatangan mereka yang sebagian besar berasal dari Makassar dan Papua disambut langsung Wakil Duta Besar RI untuk Arab Saudi Dicky Yunus, Konsulat Jenderal Jeddah Mohamad Hery Sarip Udin serta Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat.
Subhan mengimbau kepada jamaah calon haji Indonesia yang baru tiba di Mekkah agar tidak buru-buru melakukan ibadah ke Masjidilharam.
Mereka memang datang ke Mekkah dalam kondisi mengenakan kain ihram dan bisa melepas kain ihramnya setelah melakukan ibadah umrah wajib di Masjidilharam.
“Sebagian besar jamaah tidak pernah ke Mekkah, karena ingin secepatnya ibadah di Masjidilharam umumnya jamaah buru-buru ingin ke Masjidilharam. Ketika ibadah dilakukan dini hari dan selesai sudah terang, jamaah jadi bingung karena tiba di Mekkah malam hari kemudian kembali dari Masjidilharam siang hari. Tanda-tanda apa yang ada di situ dia tidak ingat. Ini kendala secara teknis yang dihadapi jamaah di lapangan,” ujarnya.
Masalah lain yang dihadapi jamaah calon haji Indonesia adalah ketika mereka baru tiba di hotel tempat menginap.
Sebenarnya, petugas haji sudah menata dengan rapi penempatan jamaah di kamar-kamar hotel sesuai dengan penamaan, tetapi masih saja ada anggota jamaah yang minta pindah kamar.
“Terkait pembagian kamar, sesungguhya petugas sudah membagi sesuai nama, ada namanya namun ada sebagian anggota jamaah yang sudah mempersiapkan diri, saya dengan ini, yang berbeda dengan yang ditulis di pintu. karena nama-nama yang tertulis di pintu-pintu itu berdasarkan manifes yang disusun siskohat,” ujar dia.
Untuk itu, Subhan menilai soal itu menjadi tantangan tersendiri bagi petugas haji sehingga harus diselesaikan dengan komunikasi yang baik.
Baca juga: Lima kloter jamaah Embarkasi Makassar sudah tiba di Mekkah
Baca juga: Rombongan pertama calon haji Indonesia tiba di Mekkah
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019