Jakarta (ANTARA News) - Pemain-pemain kesebelasan Persitara Jakarta Utara sedang menyepi di Bali sebelum menghadapi tuan rumah PSIS Semarang pada pertandingan pertama babak 24 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia di Stadion Jatidiri, Kamis (15/1) mendatang.
Tim berjuluk Laskar Si Pitung ini lebih fokus untuk menyegarkan motivasi para pemainnya.
"Sejak 5 Januari lalu, kami menggelar pemusatan latihan di Bali," kata Manajer Persitara Harry Ruswanto yang dihubungi Sabtu.
Menurut dia, timnya sengaja memilih Pulau Bali dengan alasan di sana para pemain bisa berlatih sambil refreshing.
"Kami ingin setelah berlatih di Bali, motivasi para pemain jadi semakin segar dan tinggi. Apalagi laga melawan PSIS pasti akan ketat," katanya.
Persitara berencaba berada di Bali hingga Minggu (11/1).
Selama di Bali, Persitara berlatih dan tinggal di stadion dan mes milik Persekaba Badung. Pemusatan latihan juga diikuti tiga pemain baru Persitara yaitu Prince Kabir Bello, Mustopa Aji (Persikota) dan Deden Hermawan (Persikab). Kehadiran tiga pemain baru ini diharapkan akan menutup kelemahan Persitara selama ini.
"Prince Kabir Bello akan berduet dengan Rahmat Rivai di lini depan. Sedangkan Mustopa Aji bisa didorong sebagai striker atau gelandang. Begitu juga dengan Deden yang akan mengoptimalkan lini tengah kami," katanya.
Sementara itu, pelatih Persitara, Dadang Iskandar terus mematangkan strategi untuk menghadapi PSIS yang menjadi "big match" di babak 24 Besar karena mempertemukan dua tim Liga Super.
Diakuinya PSIS termasuk tim kuat. Mereka jelas diunggulkan karena tampil di depan pendukungnya.
"Kehadiran beberapa pemain asing di PSIS akan membuat mereka berbeda dibandingkan di awal musim ini. Kami harus waspada," kata Dadang.
PSIS sendiri gagal merekrut kontrak Benson dan Nguimbat karena Arema FC Malang meminta transfer yang cukup besar. PSIS akhirnya hanya memiliki dua pemain asing Abdul Aziz Dnibi (gelandang bertahan) dan Onambele Jules Basile (playmaker).
Terpisah, pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah memilih merendah. Menurutnya, Persitara lebih diunggulkan untuk lolos karena skuad mereka lebih solid dibandingkan PSIS meski tim berjuluk Mahesa Jenar sudah mendapatkan pemain baru.
"Jujur, materi pemain lokal Persitara dua kali lebih baik dibandingkan kami. Bahkan bila dilakukan head to head, kami juga masih kalah. Satu-satunya kelemahan mereka adalah masalah nonteknis," kata Bambang yang tetap mengandalkan pemain muda sebagai tulang punggung tim.
Meski bermaterikan pemain muda, ini menjadi tantangan bagi saya dan manajemen tim untuk bisa terus membangun dan memotivasi mereka agar bisa tampil pada level yang kita inginkan," kata mantan pelatih Timnas U-23 ini.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009