Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono menegaskan produk pertanian harus bersertifikat guna menjamin mutunya sehinggga mampu menembus pasar internasional. Oleh karena itu, katanya, di Jakarta, Senin, pemerintah, khususnya Departemen Pertanian, akan mendorong pengembangan lembaga-lembaga sertifikasi produk pertanian dengan standar sesuai produk internasional. "Produk pertanian kita harus bersertifikasi. Kalau tidak, akan sulit menembus pasar internasional," katanya, pada peluncuran Sistem Jaminan Varietas Produk Pertanian. Pada kesempatan itu juga diluncurkan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Direktorat Mutu dan Standardisasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Menurut menteri, ketidakmampuan untuk menerapkan standar internasional dalam jangka panjang akan membuat Indonesia terisolasi dari perkembangan rantai pasok global. Terlebih lagi dalam berbagai perjanjian WTO yang terkait dengan pengurangan hambatan tarif maupun non tarif mengakibatkan biaya transaksi perdagangan semakin rendah serta membawa persyaratan pasar negara-negara maju yang semakin ketat. Mentan menyatakan sistem manajemen ISO 9000 telah diterapkan secara luas di seluruh dunia, selain itu sebagai lembaga internasioanl ISO beranggotakan 157 negara maju dan berkembang. Menurut Anton, untuk memenagkan persaingan global ke depan tidak bisa lagi mengandalkan usaha pertanian "on farm " atau budidaya, namun harus menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah. "Untuk itu diperlukan lebih banyak lagi pemain agribisnis," ujar menteri. Menyinggung Sistem Jaminan Varietas Produk Pertanian, Dirjen P2HP Deptan, Djoko Said Damardjati mengatakan, merupakan salah satu upaya untuk memberikan jaminan kepada masyarakat konsumen tentang mutu dan jaminan varietas produk beras. Menurut dia, melalui Kelompok Kerja (Pokja) antara Ditjen P2HP dengan IPB telah dipersiapkan pedoman penerapan dan sertifikasi jaminan varietas produk pertanian. Selain itu' juga dipersiapkan lembaga sertifikasi serta sistem audit dan pengawasannya. "Ke depan konsumen tidak akan lagi kesulitan dalam memilih produk pertanian yang disukainya setiap saat," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008