Kendati demikian, jumlah calhaj yang berisiko tinggi pada 2019 cenderung turun dibanding tahun sebelumnya sebanyak 75 persen
Pekalongan (ANTARA) - Kantor Kemenag menyatakan sekitar 65 persen atau sebanyak 242 calon haji (calhaj) dari 373 calhaj asal Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masuk dalam kategori risiko tinggi kesehatan sehingga perlu mendapat pendampingan khusus dari tim pendamping haji daerah (TPHD) atau petugas kesehatan.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kota Pekalongan, Mundakir di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa sebanyak 373 calhaj ini akan diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Sabtu tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Selanjutnya, calhaj akan diberangkatkan ke Tanah Suci di Arab Saudi dengan menggunakan pesawat Garuda bernomor penerbangan GIA 6149 pada Minggu (21/7) malam," katanya.
Menurut dia, sebagaian besar calhaj mengidap penyakit seperti kencing manis (diabetes), jantung, asam urat, dan kesulitan berjalan sehingga mereka perlu mendapat pendampingan khusus dari petugas kesehatan.
"Sejak awal, tim kesehatan sudah mendata terlebih dahulu terkait ada tidaknya para calon haji yang memiliki penyakit berisiko tinggi. Kendati demikian, jumlah calhaj yang berisiko tinggi pada 2019 cenderung turun dibanding tahun sebelumnya sebanyak 75 persen," katanya.
Ia menyebutkan para calhaj masuk kelompok terbang (kloter) 50 akan diberangkatkan dari halaman Pemkot Pekalongan menuju Donohudan, Solo pada Sabtu malam.
Para calhaj ini, kata dia, dijadwalkan masuk Asrama Haji Donohudan pada Minggu (21/7) sekitar pukul 06.00 WIB, selanjutnya akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Senin (22/7) sekitar pukul 12.50 WIB.
"Kami berharap para calhaj bisa menjaga kondisi kesehatannya agar mereka bisa melakukan ibadahnya dengan baik," demikian Mundakir.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019