Masih ada berita-berita yang menakutkan, memberikan stigma negatif terhadap rekan-rekan ODHA,Depok (ANTARA) - Sejumlah Jurnalis dari Kota Depok Jawa Barat mendapat pembekalan tentang pemahaman isu seputar HIV/AIDS agar dalam penulisan berita mereka bisa memberikan edukasi kepada masyarakat pembacanya.
"Kami berharap para Jurnalis nantinya lebih memahami sudut pandang tentang Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sehingga nanti dalam penulisannya sesuai dengan fakta yang sebenarnya," kata Fasilitator Indonesia Aids Coalition (IAC), Resputin di Depok, Sabtu.
Resputin menilai beberapa pemberitaan di media massa masih ada yang cenderung mendiskreditkan korban HIV/Aids. Hal ini tentu merugikan komunitas ODHA atau pengidap HIV/Aids.
"Jadi dalam pemberitaannya itu nanti yang sesuai dan lebih manusiawi serta menghindari kata-kata yang dirasa kurang cocok," katanya.
Dikatakannya media massa berperan penting dalam penyebaran informasi dan pembentuk opini publik tentang sebuah isu. Dalam konteks HIV/Aids media massa perlu dijadikan mitra oleh berbagai kalangan yang bekerja dalam isu HIV/Aids.
Sementara itu, Pemerhati Berita-berita HIV/Aids di Media Massa Syaiful W Harahap dalam paparannya menjelaskan sejauh ini belum ada berita-berita seputar HIV/Aids yang menggugah masyarakat untuk bisa melindungi diri dari HIV/Aids.
"Masih ada berita-berita yang menakutkan, memberikan stigma negatif terhadap rekan-rekan ODHA," jelasnya.
Ia berharap setelah mendapat pelatihan ini maka para jurnalis dalam menulis berita ikut menggugah masyarakat agar mereka melakukan perilaku yang tidak beresiko HIV/AIDS.
Peran media massa disini diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan agen pengembangan yang bermanfaat bagi kehidupan.
Tujuan dapat tercapai jika berita yang dimuat mengedepankan aspek-aspek kemanusiaan, menghargai kehidupan, mengutamakan fakta, tidak menghakimi, objektif, fair, keberpihakan kepada kebenaran, empati, dan keberpihakan kepada yang terabaikan.
Selain menghadirkan para jurnalis dari berbagai media massa, Pelatihan Media yang digelar mulai 18-20 Juli 2019 ini juga melibatkan Civil Society Organization (CSO) diantaranya ACS Depok, KDS Hitam Putih, Kuldesak, Humakita, KDS Warna Kita, Yayasan Layak, YMPAI, Perwade, KDS Demau, Terjang, JIP dan Yayasan KAKI.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019