Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Bali senantiasa mengunjungi museum yang bertebaran di sejumlah lokasi, khususnya di perkampungan seniman Ubud. "Setiap bulan kami menerima kunjungan wisman tidak kurang dari 3.000 orang atau setiap harinya rata-rata 100 orang," kata pemilik Museum Arma Ubud, Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gede Rai, Minggu. Ia mengatakan hal itu seusai membuka pameran kolaborasi yang melibatkan tiga seniman Jepang masing-masing Machiko Adachi (55) Kazuhiro Tamura (54) dan Mizuo Ishida (49) yang seluruhnya menampilkan 68 karya seni. Bahkan pada bulan Desember 2007 dan Januari 2008 kunjungan wisman mencapai dua kali lipat dari hari-hari biasanya. Selain wisman, wisatawan dalam negeri mulai tertarik berkunjung ke museum, karena selain dapat melihat dari dekat warisan seni budaya masa lampau, juga bisa menyaksikan keunikan seni budaya Bali. Agung Rai menambahkan, museum yang dikelolanya di atas lahan seluas empat hektar dipadukan dengan pembinaan seni budaya yang melibatkan kalangan anak-anak, remaja dan orang tua. "Hampir setiap hari Museum Arma ramai dengan aktifitas seni budaya," ujar Agung Rai seraya menjelaskan, penataan lingkungan museum juga dilakukan sedemikian rupa dengan menitikberatkan keindahan dan kelestarian alam sekitarnya. Bali memiliki tidak kurang dari 25 buah museum yang sebagian besar dikelola pihak swasta. Masing-masing museum juga melakukan kemasan dan terobosan sehingga wisatawan akan tertarik mengunjunginya. Padahal sebelumnya museum jarang sekali disentuh pengunjung. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan ke depan museum menjadi salah satu daya tarik Bali disamping keunikan seni budaya masyarakat Pulau Dewata, harap Agung Rai. Museum Arma yang dirintis sejak 1995 mempunyai koleksi 300 lukisan karya-karya seniman terkenal dari berbagai negara di belahan dunia, khususnya yang pernah melakukan aktifitas seni di Perkampungan seniman Ubud, disamping karya-karya seniman Indonesia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008