Washington (ANTARA News) - Wakil Presiden AS Dick Cheney, Minggu bertolak ke Timur Tengah, dengan harapan untuk membantu menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah dan meminta sekutu-sekutu Arab seperti Arab Saudi melakukan lebih banyak usaha untuk mengekang pengaruh Iran di Irak. Dengan hanya sepuluh bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Presiden George W Bush, Cheney diperkirakan akan mencari dukungan untuk menghadapi Iran menyangkut program nuklirnya dan mendesak Israel dan Palestina memenuhi janji-janji mereka di masa lalu bagi perdamaian. Lawatan 10 harinya itu dilakukan saat pertarungan bagi jabatan presiden AS memanas dan dunia siap memperingati ulang tahun ke lima invasi pimpinan AS atas Irak yang jatuh 19 Maret di Washington dan 20 Maret di Baghdad. Kerusuhan politik di Lebanon, situasi di Suriah, aksi kekerasan di Gaza, dan harga minyak yang sangat tinggi semuanya akan muncul saat Cheney mengunjungi Oman, Arab Saudi, Israel, Tepi Barat dan Turki, kata pembantu utama John Hannah, Jumat. "Ada daftar yang sangat panjang dan agenda yang banyak," kata Hannah, penesehat keamanan nasional wakil presiden itu. Cheney diperkirakan tidak akan mendesak terlalu banyak kepada Raja Abdullah dari Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak, atau mendorong OPEC melakukan hal itu sehubungan harga minyak yang meroket yang telah menimbulkan debat hangat menjelang pemilihan presiden AS, 4 November. Wapres itu akan bertemu dengan PM Israel Ehud Olmert dan para pejabat lainnya dan secara terpisah dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan PM Salam Fayyad untuk mendorong kedua pihak melakukan perundingan perdamaian yang kedua pihak itu sepakati untuk dimulai kembali pada satu konferensi di Annapolis, AS November tahun lalu. Di Turki, sebagian dari perundingan-perundingan itu akan dipusatkan pada penyerangan sekutu NATO AS itu ke Irak utara untuk menumpas pemberontak separatis Partai Pekerja Kurdistan, dan berjanji bantuan AS dan Irak terhadap apa yang disebut banyak negara sebagai satu kelompok teroris itu, kata pejabat tersebut kepada wartawan. Di Oman, Cheney akan mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin negara itu atas bantuan mereka dalam perang melawan terorisme dan menjanjikan bahwa Washington tidak akan melepaskan tekanan terhadap Iran menyangkut program nuklirnya yang diduga Barat adalah bagian dari usaha membuat senjata nuklir, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008