"Food Station mengusung brand FS, kini beras FS selain ada di ritel modern, juga terdapat di e-Commerce, seperti Blibli, Lazada, Bukalapak serta Elevania," ujar Direktur Utama Food Station, Arief Prasetyo Adi, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, e-Commerce menambah kemudahan distribusi beras ke masyarakat, sehingga turut menjaga stabilitas harga yang akhirnya turut berkontribusi menjaga inflasi, terutama di DKI Jakarta.
"Kontribusi penjualan melalui e-Commerce memang relatif masih kecil, namun cukup membantu," ujarnya lagi.
Guna memperkuat pasokan, pihaknya memiliki kerja sama "contract farming", salah satunya dengan gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi tani, dan penggilingan padi.
"Kebanyakan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan," katanya lagi.
Pihaknya juga memiliki dua unit mesin pengolah beras, sehingga turut menambah kapasitas produksi lebih tinggi. Pada tahun ini, kapasitas produksi yang dihasilkan perusahaan 10.000 ton per bulan.
Selain komoditas beras, lanjut dia, Food Station juga memiliki portofolio komoditas lain, yakni minyak goreng, gula pasir, telur ayam, ikan kembung, bawang putih, tepung terigu dan susu UHT.
Ia mengatakan, bisnis inti perusahaan tetap pada komoditas beras, namun pihaknya juga mengembangkan produk lain yang kontribusinya terhadap inflasi cukup besar.
"Portofolio komoditas itu cukup strategis, dibutuhkan banyak orang dan mempengaruhi pergerakan inflasi," katanya pula.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019