Denpasar (ANTARA News) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dalam proses belajar mengajar berupaya memunculkan dan mengembangkan prulalitas serta multikulturalitas budaya lokal dan nusantara. "Upaya tersebut untuk menjadikan lembaga pendidikan tinggi seni itu mempunyai daya saing dalam percaturan global," kata Dr I Nyoman Catra SST, MA yang baru terpilih menjadi rektor ISI periode 2008-2012 di Denpasar, kemarin. Dosen senior yang tinggal menunggu pelantikan sebagai rektor menggantikan pejabat sebelumnya Prof Dr I Wayan Rai itu mengatakan, upaya tersebut diimbangi dengan meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pendidikan dan kemajuan seni. Hal lain yang tidak kalah penting mengembangkan kerjasama antar-lembaga secara berkelanjutan, disamping memantapkan organisasi institut dalam mencapai kinerja yang maksimal. Upaya tersebut sekaligus menjadikan ISI ke depan mampu menjadi pusat penciptaan, pengkajian, penyaji dan pembina seni yang unggul berwawasan kebangsaan. Catra menambahkan, selain menjadi pusat penciptaan, ISI juga memfokuskan perhatian untuk menyusun program kerjasama bidang penelitian seni dengan lembaga-lembaga internasional. Upaya tersebut sebagai wujud karya kolaborasi yang dapat dinikmati oleh semua orang dari berbagai latarbelakang seni budaya, ujarnya. Untuk itu setiap dosen didorong bersaing dalam memperebutkan hibah penelitian yang dibiayai dana pemerintah pusat maupun internasional. Semua itu untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar, sehingga lulusan yang dihasilkan mampu menjadi pencipta, pengkaji dan menyajikan seni secara profesional, harap Nyoman Catra.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008