Beijing (ANTARA News) - China mengatakan 10 orang tewas terbakar dalam kerusuhan di ibukota Tibet, Lhasa, protes-protes pro kemerdekaan paling keras yang melanda wilayah itu dalam dua dasawarsa, yang mencoreng citra China beberapa bulan sebelum Olimpiade.Kantor berita Xinhua mengatakan 10 orang tewas dalam bentrokan yang meletus di ibukota yang terpencil dan bergunung itu, kemarin, yang sebelumnya mengatakan tujuh orang tewas. Kantor berita itu mengatakan tidak ada warga asing yang tewas."Para korban semunya warga sipil yang tidak berdosa dan mereka tewas terbakar," kata seorang pejabat pemerintah wilayah yang dikutip kantor berita itu. Pejabat itu juga mengatakan polisi bersenjata di Lhasa menyelamatkan lebih dari 580 turis termasuk tiga wisatawan Jepang, dari bank-bank, toko-too swalayan, sekolah -sekolah dan rumah-rumah sakit yang dibakar. Lebih dari 160 kebakaran, termasuk kebakaran besar terjadi, katanya. China menuduh para pengikut pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, Dalai Lama mendalangi aksi kekerasan itu, yang merusak citra kerukunan nasional dalam menyelenggarakan Olimpiade Beijing dan sudah menimbulkan pembicaraan untuk memboikot kegiatan itu, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008